TIMIKA – Setelah dua bulan menempuh Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP), tujuh mahasiswa Universitas Katolik De La Salle Manado resmi ditarik kembali oleh pihak kampus. Penarikan secara resmi berlangsung di SATP, Jumat (18/11/2022).
Kepala SATP, Johana Tnunay mengapresiasi pihak Universitas Katolik De La Salle karena telah mempercayakan SATP mendidik mahasiswa untuk PPL. Ia juga mengapresiasi Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) yang telah mendukung kegiatan ini.
Ia berharap ke depan setelah menyelesaikan pembelajaran di kampus, para mahasiswa ini bisa kembali ke sini sebagai tenaga pengajar. “Kami berharap kalian bisa kembali ke sini, karena memberi dampak positif bagi anakds-anak di sekolah ini,” ungkapnya.
Wakil Kepala Perwakilan Bidang Pendidikan dan Pembinaan YPL-SATP, Oktavianus V Rori juga menyebut para mahasiswa PPL ini dikelas kecil yakni kelas 1-3 SD, terlibat bukan saja dikegiatan reguler tapi pengembangan kegiatan ekstrakurikuler di luar kelas.
Kepala Divisi Pendidikan YPMAK, Very Magai Uanmang mengatakan atas hasil kerja keras tim baik dari SATP dan Universitas Katolik De La Salle, para mahasiswa sudah berhasil menyelesaikan PPL. Dengan adanya kebutuhan SDM di Timika dan Papua pada umumnya adalah tenaga guru dan Kesehatan, maka YPMAK bekerja sama dengan mitra, baik di Manado, Malang maupun Jogja. Untuk kerja sama dengan Universitas Katolik De La Salle dikhususkan untuk tenaga guru.
“Setelah selesai dari sini, Adik-adik punya hati yang besar untuk menolong sesama, menolong adik-adik yang ada di pesisir dan pedalaman, lebih fokus untuk menjadi tenaga pendidik,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Katolik De La Salle, Prof Dr Johanis Ohoitimur menyebut mahasiswa penerima beasiswa YPMAK berjumlah 92 orang. Tujuh mahasiswa yang menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru SD, mengikuti PPL di SATP yang menjadi sekolah binaan YPMAK sendiri.
“Mereka di sini dari penerima program beasiswa YPMAK, yang lain PPL di Manado. Direncanakan mereka akan direkrut menjadi guru SD di SATP ini,” ujarnya.
Lanjutnya, di Universitas Katolik De La Salle ini, total penerima beasiswa YPMAK ada 92 mahasiswa, lebih 50 persen calon guru, ada juga calon perawat, fakultas hukum, ilmu ekonomi dan bisnis.
Mewakili orang tua sekaligus kepala asrama SATP, Dete Abugau mangatakan
Papua butuh tenaga pendidik. Maka ia harapkan calon guru ini bisa kembali mengabdi kembali ke pesisir dan pedalaman.
Junius Kogoya, mewakili mahasiswa angkatan 19 Universitas Katolik De La Salle mengapresiasi sponsor merek yakniYPMAK. Setelah rampung PPL, ia mengaku bangga dan termotivasi untuk menerapkan ilmunya ke depan. “Harapannya setelah selesai perkuliahan bisa kembali ke SATP dan membuktikan bisa memajukan tanah Amungsa dan Tanah Kamoro,” pungkasnya.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More