TIMIKA, pojokpapua.id – PT Freeport Indonesia terus berkomitmen untuk ikut berperan dalam menjaga lingkungan hidup di Kabupaten Mimika dengan cara pemilihan duta lingkungan hidup bertajuk Pangeran Alam dan Putri Lestari dari pelajar SMP.
Agenda tahunan dari Departemen Lingkungan Hidup PTFI ini telah memasuki angkatan ke-17 Tahun 2023 dan diikuti perwakilan 18 SMP di Mimika. Masing-masing sekolah mengutus dua orang perwakilan sehingga totalnya ada 36 orang siswa.
Dalam proses pemilihan, para finalis mengikuti berbagai kegiatan salah satunya mengunjungi Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) di Jalan Kutilang SP 4 pada Selasa (28/3/2023). Kedatangan para finalis untuk melihat langsung program eco edukasi yang diterapkan sekolah binaan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) itu.
Meitty Poei selaku Koordinator Program Alam Lestari menyebut setiap tahunya para peserta pangeran alam dan putri lestari dibekali materi tentang lingkungan, salah satunya daur ulang. Kunjungan ke SATP ini kata Meitty, sangat membantu peserta untuk mengetahui proses daur ulang, membuat pupuk kompos dan eco enzim. Peserta juga akan membuat project lingkungan di sekolah masing masing yang mana ini rergantung peserta karana termasuk penilaian.
Untuk tahun ini kata Meitty, tema pemilihan yakni environmental influencer. Tema ini dipilih karena anak muda lebih banyak menggunakan media sosial. Sehingga PTFI ingin melahirkan generasi atau duta lingkungan hidup yang gencar mengkampanyekan pentingnya menjaga lingkungan lewat media sosial. Setelah dari medsos, kampanye juga dilakukan di sekolah masing-masing lalu menyebar secara luas ke tengah masyarakat. “Mereka juga harus melakukan kampanye di medsos, di sekolah masing-masing lalu ke masyarakat,”ujar Meitty.
Selain ke SATP, peserta juga sudah dibawa ke areal perusahaan UTI yakni anak perusahaanya di PT Triatas Sinergi Pratama. Di sana mereka belajar jenis-jenis limbah yang dihasilkan. Para peserta sendiri akan diseleksi kemudian dan mengikuti tahapan selanjutnya untuk pengumuman pemenang pangeran dan putri alam lestari yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Juni mendatang.
Sementara itu mewakili sekolah, Kepala SATP Johana Tnunay mengatakan terkait dengan kebijakan semua sekolah harus mengimplementasikan kurikulum merdeka, untuk Sekolah Taruna Papua sudah terdaftar dalam pelaksanaan kurikulum merdeka, mandiri, berbagi.
Sekolah juga mempunyai kurikulum sendiri yakin kurikulum berbasis kehidupan konstektual Papua. Kurikulum ini kata dia dilakukan dengan berbagai tahapan mulai melihat kondisi murid dengan psikotest. Melihat hasil psikotest ini dilakukan perubahan pola strategi pembelajaran dari kelas 1-3 dengan belajar dalam permainan (in game). Kemudian kelas 4-6 dalam observasi dan SMP pembelajaran dalam riset sederhana. Setelah disiapkan semua, dengan dokumen yang ada, pihak sekolah mengembangkanya dalam revolusi pembelajaran di SATP.
Dengan jumlah murid 1.064 orang, revolusi belajar ini dilaksanakan. Tahapan selanjutnya adalah kajian lapangan pada sekolah di Bali dan Jogja. Kaitan dengan revolusi belajar, maka dilaksanakan kurikulum merdeka belajar yang mengamanatkan sekolah mengembangkan kurikulum. Di sini, anak-anak mengikuti kurikulum merdeka belajar dengan menggunakan pendekatan alam dan sains.
Semua ini dikelola kata dia dengan pendekatan saintifik dengan laboratorium alam dan hewan. Dari sini terus dikembangkan dengan eco edukasi. Murid-murid punya kemampuan untuk mengelola limbah di sekitar lingkungan seperti sampah. Sampah ini bisa diolah menjadi hal yang berguna.
Dari sampah ini bisa dibuat pupuk kompos. Setelahnya eco enzim dari sampah ini bisa dikelola lagi menjadi turunanya seperti menjadi sabun mandi, sabun cuci piring, lilin, pembasmi lalat, pengepel lantai dan bisa dikembangkan juga menjadi shampo dari buah merah, parfum dari bunga lavender. “Jadi mereka (murid) bisa menggunakan apa yang orang tidak digunakan, mereka gunakan, itulah yang disebut dengan memberdayakan lingkungan, atau eco edukasi,”jelas Yohana.
Selanjutnya eco edukasi ini juga tidak berdiri sendiri karena dimasukkan ke kurikulum baik intra kurikuler dan ekstra kurikuler. Dengan penerapan kurikulum merdeka mandiri berbagi, SATP lanjut Yohana, sudah berbagi ke sekolah-sekolah lain termasuk Sekolah Permata Papua maupun para peserta ajang Pangeran dan Putri Alam Lestari. Ini kata dia, yang disebut eco login ekosistem yang dititik beratkan pada ekologi ekosistem. Yang artinya pembelajaran dititik beratkan pada pembelajaran di alam dengan implementasi kurikulum merdeka belajar dan kehidupan konstektual Papua.
Sumber: Pojok Papua Read More