TIMIKA, pojokpapua.id – Pasca penembakan yang dilakukan oleh KKB terhadap warga, Irwan di Kampung Kimak Distrik Ilaga, hari ini, Bupati Puncak, Willem Wandik kembali mengingatkan warganya untuk tetap waspada.
Bupati Willem Wandik saat ditemui di Hotel Grand Tembaga, Rabu (22/3/2023) mengatakan penembakan Irwan oleh KKB yang mengakibatkan tukang ojek ini meninggal dunia harus menjadi pengingat lagi agar semua warga maupun TNI/Polri kembali waspada.
“Saya kembali mengingatkan kepada semua baik warga sipil, TNI/Polri harus waspada setelah penembakan yang terjadi berulang-ulang ini,” jelasnya.
Atas kejadian penembakan yang terjadi berulang kali ini, Wandik mengaku prihatin dan sedih. Ia berharap dengan kewaspadaan semua pihak, hal yang sama bisa diminimalisir.
Kejadian penembakan yang terjadi berulang kali ini kata Wandik, sudah bisa dikatakan sebagai tindak kriminalitas murni. “Ini sudah masuk pelanggaran HAM dan kriminal. Orang lagi mencari nafkah, tapi diambil hak hidupnya. Saya rasa pihak kepolisian harus mengambil tindakan tegas,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Wandik juga membenarkan jika sebelum terjadi penembakan, pada malam harinya sudah terdengar suara tembakan. Namun, yang bersangkutan diketahui tetap beraktivitas mencari nafkah sebagai tukang ojek di pagi harinya sehingga penembakan terjadi.
Lanjutnya, pasca kejadian ini, kondisi masih seperti biasa dan aman. Informasi yang didapat pemerintah, ada dari kelompok bersenjata juga yang menjadi korban. Saat ini yang dilakukan oleh keamanan adalah pengejaran dan terukur sesuai dengan perintah. Sementara untuk korban dari warga, tugas pemerintah adalah mengantar atau memulangkan korban ke kampung halaman, memberikan santunan kepada keluarga.
Wandik juga mengatakan akibat dari kasus penembakan yang sudah berulang kali berlangsung mengakibatkan kerugian dan dampak negatif bagi daerah. Daerah kata dia tidak menjankan agenda negara dan pemerintahan, kepentingan publik menjadi macet dan pada akhirnya tertinggal semua.
Ditambahkan Wandik, selama masih ada kelompok yang membawa senjata maka daerah tidak aman. Untuk itu ia berharap dengan kesadaran, kelompok yang membawa senjata untuk dapat menyerahkan senjatanya kepada pemerintah. Dengan ini, maka pemerintah juga bisa memberikan pengampunan atas nama negara.
“Saya sudah sampaikan kenapa bawa senjata di luar rumah, kalau mereka serahkan kepada kami, maka kami ampuni dia atas nama negara, lalu berikan dia kerja agar tenang di rumah,”jelasnya.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More