TIMIKA – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) sebagai pengelola dana kemitraan dari PT. Freeport Indonesia, menggelar pelatihan Calon Debitur Program Kredit Kerjasama YPMAK – BRI, dengan tema “Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Usaha kepada Pelaku UMKM 7 Suku”. Pelatihan digelar selama 2 hari, 20-21 Juli 2022, di Hotel Horizon Diana Jalan Budi Utomo, difasilitasi oleh tim mentor dari Ikopin University, Bandung.
Dalam sambutannya Wakil Direktur Program dan Monev YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro, mengapresiasi para peserta yang hadir yang didominasi oleh kaum hawa atau mama-mama. Mereka merupakan tulang punggung keluarga lewat aktifitas perdagangan di pasar-pasar yang ada di Kota Timika. Menurutnya fondasi ekonomi yang kuat akan memperlancar segala kebutuhan di bidang lainnya, sehingga para peserta pelatihan diminta serius menyerap ilmu dan mempraktekkannya dalam aktifitas perdagangan ke depan.
“ Yang hadir ini adalah perempuan-perempuan hebat! Yang memikirkan dapur tentang anak, suami, keluarga bisa sehat. Dasar yang penting adalah ekonomi yang kuat, sehingga kita bisa makan, sekolah, kita bisa sehat. Pelatihan hari ini, saya berharap bapa ibu sebagai pelaku ekonomi, harus bisa bersaing seperti saudara-saudara nusantara lainnya,” katanya.
YPMAK kini menyempurnakan program dari lembaga sebelumnya, guna mewujudkan kemandirian warga termasuk dalam hal ekonomi sehingga masyarakat 7 suku Mimika dapat menjadi subjek atau pelaku pembangunan dan bukannya hanya sekedar objek atau sasaran. “Mengapa program YPMAK tidak ada lagi bagi-bagi uang? Minta maaf, kalau bagi-bagi uang, kita membentuk masyarakat jadi tukang minta-minta. Warga harus bisa mandiri dan professional dalam melakukan kegiatan usaha. Materi pelatihan ini sangat baik. Jangan kita terima hari ini, terus besok kita buang. Kalau kita mau maju, harus hargai ilmu ini. Pasti semua bisa,” ujarnya bersemangat.
Ifha juga membeberkan kunci rahasia kesuksesan dalam menggeluti dunia perdagangan, yaitu : disiplin, tanggung jawab dan kepercayaan. Menurutnya hal itu merupakan kunci utama keberhasilan keberlanjutan usaha perdagangan. “Yang mau dibentuk itu, disiplin, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya. Ini kalau sudah dimiliki pelaku usaha, maka mau bermitra dengan siapa saja, pasti ada jalan. Pelatihan dan bantuan kredit ini merupakan tahap pertama, kesempatan yang ada, jalani dengan baik. Kalau sudah berjalan dengan baik, maka semua akan dapat, warga Amungme, Kamoro dan lima suku kekerabatan. Tuhan akan menyertai kita dalam pelatihan ini. Memberkati kita, menjadi pelaku usaha yang baik dan sukses,” sebutnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Cabang BRI Timika, Budi Prastiyanto, mengapresiasi kerja sama dengan YPMAK yang telah terjalin sejak Oktober 2021. Sebanyak 19 pengusaha asli Papua binaan YPMAK telah difasilitasi program kredit kemitraan dengan nilai sekira Rp. 4,7 milyar. Program ini merupakan bentuk support BRI guna memuluskan tujuan YPMAK menciptakan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat 7 suku Mimika.
“BRI merasa terimakasih diberikan amanah dan kepercayaan oleh YPMAK, di mana kami memberikan bantuan kredit kemitraan YPMAK sudah sejak oktober 2021. Telah meyalurkan kredit kepada para binaan YPMAK kurang lebih 19 orang dan kita salurkan sudah kurang lebih empat koma tujuh (milyar). Dengan harapan bapa ibu yang hadir pada hari ini nantinya akan menjadi pengusaha-pengusaha atau pelaku-pelaku usaha yang dapat bersaing dengan lainnya yang dari luar Papua. Bisa lebih maju, bisa lebih mandiri, kami BRI siap untuk mensupport program-program yang dilakukan YPMAK khususnya dalam pengembangan masyarakat Amungme dan Kamoro,” paparnya.
Dalam program BRI, kata Budi, terdapat 2 jenis program perkreditan yaitu kredit modal kerja dan investasi. Pihaknya menyatakan mendukung penuh para usahawan binaan YPMAK sehingga bisa didampingi menuju kesuksesan. Tak lupa ia mengimbau warga binaan YPMAK, bila meraih keuntungan jangan lupa disisihkan untuk ditabung.
“Pemberian kredit modal kerja digunakan untuk modal usaha untuk membeli barang dagangan dan kredit investasi untuk pembelian alat sarana transportasi guna menunjang kegiatan usaha. Kami BRI ada 6 unit kerja yang dapat melayani seluruh binaan YPMAK, dengan 38 marketing yang dapat membantu bapa ibu. Sehingga tujuan dari program penyaluran kredit mikro maupun ritel dari YPMAK kepada masyarakat pelaku usaha dari tujuh suku bisa berjalan dengan cepat. Bila ada rezeki, bisa juga ditabung. Nanti ada petugas yang jalan, bisa sekalian titip menabung,” sebutnya.
Dalam sambutan Rektor Bidang Kerjasama dan Pemasaran Ikopin University, DR Indra Fahmi, mengatakan timnya selama dua hari akan memberikan materi pelatihan berupa : Kewirausahaan, Menjaga Kelangsungan Usaha, Kiat Wirausaha Sukses dan Bagaimana Melayani Konsumen.
“Orang pebisnis itu pikirannya fokus untuk kerja, berdagang dan cari uang. Modal dari kecil, merangkak dan merangkak sampai akhirnya jadi besar. Bisnis harus disiplin. Jangan bisnis sehari buka, sehari tutup. Bisnis harus terus setiap hari. Harus rajin. Rajin pangkal kaya. Jangan sampai usaha rugi, supaya uang kita bertambah. Kalau punya uang disimpan untuk masa depan, biar usaha sukses, anak-anak juga sukses,” ujarnya bersemangat.
Menurutnya, jiwa ‘melayani’ harus dimiliki seorang pedagang karena melayani pembeli sebagai raja akan menjadikan usaha dagang selalu diminati dan membawa keuntungan yang berkelanjutan. Ia mendorong para peserta meniru sikap rohaniawan, seperti pendeta atau pastur, dalam melayani umat. Bersikap ramah, sopan, menyenangkan dan selalu siap sedia melayani.
“Kita contoh sikap Romo (Pastor) atau Pendeta itu ramah, sabar, kebenaran, kejujuran. Kalau barang dagangan sudah lama, maka harus katakan, jangan suka tipu-tipu. Menyenangkan, kesetiaan, jangan pilih kasih pada pelanggan, bersedia menjalankan usaha dengan baik. Para rohaniawan punya sifat-sifat melayani, para pengusahapun harus punya sifat melayani,” tandasnya.(*(
Sumber: Pojok Papua Read More