Wasiat Thom Beanal: Lemasa Harus Bersatu

TIMIKA, pojokpapua.id – Tokoh besar Papua yang berasal dari Suku Amungme, Thomas Beanal telah wafat. Sayangnya, saat meninggal, lembaga yang didirikannya yaitu Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (LEMASA) diguncang dualisme kepengurusan.

Namun sebelum meninggal, menurut istrinya, Berta Kum menyebut Alm Thom beanal menyampaikan permintaan salah satunya meminta agar Lemasa kembali bersatu dan mewasiatkan kepada putranya, Florentinus beanal sebagai penerusnya di lembaga adat.

Dalam pertemuan dengan pengurus dan pendiri Lemasa di Hotel Horison Diana, Kamis (20/7/2023), Berta Kum mengatakatan Alm Thom Beanal meminta agar masyarakat Amungme dan Lemasa kembali bersatu, tidak hanya dikuasai oleh orang atau kelompok tertentu apalagi oknum-oknum yang memiliki ambisi pribadi. Sebab Lemasa adalah organisasi masyarakat adat yang menghimpun masyarakat dari kalangan bawah. “Kita harus menghidupkan, kita harus bersatu, seperti bapak sendiri (almarhum Thom Beanal) punya cita-cita bentuk lembaga ini berdiri,” ujarnya.

Lembaga ini sebutnya ada untuk masyarakat Amungme. Sebab, keberadaan lembaga ini berlatarbelakang dengan kepentingan masyarakat dengan kekayaan alam yang ada di Kabupaten Mimika. Dengan kekayaan alamnya, Bertha Kum Beanal berharap lembaga adat bisa kembali kepada rohnya yakni untuk masyarakat dan bukan untuk kepentingan kelompok tertentu yang terus menerus mengurus dana dari perusahaan tambang raksasa.

Dari kekayaan alamnya baik hutan maupun tambang, seharusnya lembaga ini bisa lebih mengarahkan masyarakat untuk berkembang dan bukan hanya mengharapkan dana kemitraan saja. “Jadi saya minta kamu harus bersatu, lembaga ini harus bersatu,” jelasnya.

Setelah bersatu, kemudian akan didiskusikan lagi langkah selanjutnya untuk kepengurusan Lemasa. “Harus bersatu dulu, kelanjutannya masih ada, saya pembukaan saja, nanti saya lebih lanjut lagi, undang lagi, saya bisa datang,” jelasnya.(*)

Sumber: Pojok Papua Read More

Pos terkait