Situasi saat Reses tahap III tahun 2022 Den Ben Hagabal (Foto:salampapua.com/Acik)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Anggota DPRD Mimika dari partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Den Ben Hagabal memberikan Bingkisan Natal berupa sembilan bahan pokok (sembako) yang dirangkaikan dalam kegiatan reses III tahun 2022 di daerah pemilihan (Dapil) IV, khususnya di SP9, Distrik Iwaka, Jumat (16/12/2022).
Pantauan salampapua.com, sekira pukul 10.00 WIT, Den menjumpai puluhan jemaat Perdamaian Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) di jalan poros SP9 dan menyerahkan bingkisan Natal, dilanjutkan dengan penyampaian aspirasi jemaat.
Aspirasi puluhan jemaat yang hadir disampaikan melalui Pdt. Bene Newegal. Dimana jemaat mengharapkan agar pemerintah harus mengaspal jalan poros SP5 ke SP9 dan dipasangi lampu penerangan jalan.
“Terimakasih atas kunjungan dewan dan pemberian bingkisan Natal untuk jemaat. Ini sangat luar biasa. Kalau ditanya usulan warga itu pastinya sama saja dengan usulan-usulan di tahun-tahun sebelumnya. Warga ingin supaya jalan harus dibangun, karena dari cabang SP5 ke SP9 masih ada beberapa kilometer yang belum diaspal. Lampu jalan juga belum ada. Jadi kami minta supaya diperhatikan,” ungkapnya.
Usai menjumpai jemaat perdamaian GKII, Den selanjutnya membagikan bingkisan Natal bagi puluhan jemaat Mamere Gereja Kemah Injil Kingmi Papua (GKIKP) di jalur 2.
Di tempat tersebut Den disambut Pdt. Jairus Kum. Usulan yang sama juga disampaikan Pdt. Jairus, yaitu DPRD perlu mendesak pemerintah daerah (Pemda) agar membangun jalan poros SP5 ke SP9.
Selain itu, mengingat SP9 merupakan wilayah pinggir kota, maka harus diperhatikan secara serius karena, masih banyak warga yang belum memiliki rumah.
Selanjutnya, ia meminta bantuan dari dewan untuk kelanjutan pembangunan GKIKP. Sebab saat ini, masih butuh penimbunan di bagian pelataran, fasilitas bagian dalam gereja belum lengkap serta belum dibangunkan pagar keliling.
“Kami ini wilayah pinggir kota dan merupakan suku asli, sehingga harus diperhatikan. Di sini masih ada puluhan KK yang belum punya tempat tinggal. Tolong diperhatikan. Jalan-jalan lorong juga belum ada yang diaspal, sehingga warga kesulitan,” katanya.
Sementara anggota DPRD Mimika Den Ben Hagabal mengaku bersyukur reses dilaksanakan mendekati perayaan Natal. Dengan demikian, dirinya bisa membantu pemenuhan kebutuhan Natal bagi warga, dalam hal ini jemaat di dua gereja tersebut.
Selain untuk jemaat di dua gereja tersebut, beberapa hari ke depan juga akan ada pembagian bingkisan Natal kepada jemaat di gereja lainnya di dapil IV.
“Banyak bingkisan natal untuk dua gereja ini disesuaikan dengan jumlah jemaatnya masing-masing. Saya bersyukur reses dilakukan pas penghujung tahun. Semoga bingkisan ini bisa membantu guna pemenuhan kebutuhan Natal bagi semua jemaat di dua gereja,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan, usulan pembangunan jalan dan rumah bagi warga telah disampaikan berulang-ulang sebelumnya. Namun, ia pun berkomitmen terus mendorong ke OPD terkait, yaitu Dinas PUPR.
“Usulan saat ini sama saja dengan saat kami lakukan kunjungan beberapa waktu sebelumnya. Memang sangat perlu dan harus dipenuhi, karena SP9 merupakan wilayah pesisir dan penduduknya mayoritas masyarakat asli,” ujarnya.
Menurut dia, jalan sangat perlu diaspal guna melancarkan akses masyarakat keluar dan masuk ke kebun ataupun ke pasar SP5 untuk menjual hasil kebun.
“Jalan dari SP5 itu sudah rusak. Makanya ojek dan taksi tidak berani masuk antar masyarakat. Apalagi di kiri kanan masih hutan dan tidak ada penerangannya,” ungkapnya.
Ia pun mengaku kecewa karena pembangunan khusus jalan seolah pilih kasih, karena lebih difokuskan di dalam wilayah kota. Padahal, untuk di wilayah pinggiran kota termasuk di SP9 sudah sering didorong oleh dewan.
Banyak bentuk anggaran dari pusat yang disalurkan ke Mimika, namun dipakai tidak tepat sasaran. Dengan demikian, jika tidak ada anggaran khusus dalam APBD, maka anggaran Otsus harus diperhatikan untuk kesejahteraan bagi wilayah yang mayoritas penduduknya merupakan orang asli.
“Saya sangat kecewa kalau dilihat pembangunan jalan ini fokusnya di kota saja. Kenapa seperti itu? Ini boleh dibilang pilih kasih. Kasihan warga SP9 ini masih kesulitan,” ujarnya.
Wartawan : Acik
Editor : Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More