TIMIKA – Tahun Anggaran 2022 sudah memasuki semester kedua. Progres kegiatan fisik yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Mimika baru sekitar 28 persen. Serapan anggaran sekitar 22 persen. Bupati Mimika, Eltinus Omaleng, SE MH dalam rapat monitoring dan evaluasi, Selasa (12/7/2022) di Hotel Grand Mozza meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mempercepat pelaksanaan kegiatan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mimika, Ir Yohana Paliling, MSi usai rapat mengatakan dalam rapat, Bupati sudah mengarahkan agar OPD segera mempercepat pelaksanaan kegiatan. Jika mengalami kendala, harus disampaikan agar bisa dilakukan pergeseran dalam APBD Perubahan yang akan segera disusun.
Terutama kata Yohana, enam OPD sebagai pengelola APBD terbesar. Diantaraya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan. “Tadi dari Pemukiman dan pertanahan ada pergeseran di situ sekitar Rp13 miliar, Dinas Perhubungan Rp1,5 miliar,” katanya.
Yohana mengungkapkan per Juni, realisasi fisik yang ada dalam SIMONEV sebesar 18,93 persen. Tapi secara ril di lapangan sudah di posisi 28 persen. Sementara realisasi keuangan 22 persen dari total APBD Rp4,4 triliun. Itu belum termasuk Tambahan Uang (TU) yang belum di-SPJ-kan.
Kemudian Dana Alokasi Khusus (DAK), realisasi keuangan masih 0 persen karena menunggu hasil Omspan yang terakhur pada 19 Juli. Sedangkan dana Otonomi Khusus, realisasi fisik 18,51 persen. “Jadi dari total dana Otsus Rp140.375.334.000 yang terdiri dari Dana Otsus Block Grant, specific grant dan dana tambahan infrastruktur itu sudah terealisasi keuangan Rp14.327.452.800 sudah di posisi 21 persen,” jelas Yohana.
Dari penjelasan pengadaan barang dan jasa diungkapkan Yohana, total paket yang ditender terbuka atau dengan nilai di atas Rp1 miliar ada sebanyak 190 paket senilai Rp1,1 triliun. Yang sudah selesai tender sebanyak 93 paket senilai Rp767 miliar. Masih dalam proses tender 97 paket atau Rp333 miliar. Sedangkan paket non tender di bawah Rp1 miliar, ada 434 paket dan sebagian besar sudah berjalan.
Kepala Dinas PUPR Mimika, Robert Mayaut mengatakan sebagian proyek masih dalam proses tender karena ada beberapa penyesuaian standar satuan harga mengingat beberapa harga barang atau material seperti semen yang semula Rp80 ribu per sak naik jadi Rp90 ribu per sak. Demikian pula dengan kenaikan harga bahan bakar minyak yang tentunya berpengaruh pada standar satuan harga.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More