TIMIKA – Menyambut hari ulang tahun BUMN Holding Industri Pertambangan atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) yang jatuh pada 27 November mendatang, PT Freeport Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang tergabung dalam MIND IND mengunjungi dua panti asuhan.
Kunjungan ke panti asuhan Laskar Pelangi dan Santa Susana pada Kamis (10/11/2022) itu dalam rangka bakti sosial dengan memberikan sejumlah bantuan berupa sembako, peralatan tidur seperti kasur dan bantal, peralatan makan, peralatan mandi dan peralatan sekolah.
Bantuan diserahkan secara langsung oleh Vice Presiden Community Development PT Freeport Indonesia, Nathan Kum. Bakti sosial ini menurutnya sebagai bentuk tanggungjawab sosial bersama tidak hanya pemerintah tapi juga perusahaan dalam memperhatikan anak-anak binaan panti asuhan.
Apalagi di Panti Asuhan Santa Susana, anak yang dibina 90 persen adalah anak-anak asli Papua lebih khusus dari 7 suku. Untuk itu ia memberikan apresiasi kepada pengurus panti yang mengurus anaka-anak generasi Papua. “Ini sangat luar biasa,” ujar Nathan Kum.
Sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan Panti Asuhan Santa Susana yang membutuhkan air bersih, Nathan menyatakan PTFI akan berusaha untuk memberikan bantuan. Tapi akan lebih baik jika fasilitas bersih yang dibangun PTFI bersama Pemda Mimika bisa segera dioperasikan, sehingga tidak hanya dinikmati oleh panti asuhan tapi masyarakat Kota Timika.
Ketua Panitia, Tasya Worabai menambahkan bakti sosial ke panti asuhan merupakan gerakan bersama dari MIND ID. Jadi Freeport Indonesia sebagai salah satu anggota juga melakukan hal yang sama dengan mengunjungi dua panti asuhan di Kota Timika.
Panti Asuhan Laskar Pelangi di Jalan Hasanuddin dan Panti Asuhan Laskar Pelangi dipilih setelah tim melakukan survey. “Kami prioritaskan panti asuhan yang selama ini belum dijangkau oleh perusahaan maupun masyarakat,” katanya.
Bantuan yang diberikan juga sesuai dengan kebutuhan dari panti asuhan tersebut. Bantuan yang diberikan ke Panti Asuhan Laskar Pelangi berupa sembako berupa beras, daging, telur dan sebagainya. Di Panti Asuhan Santa Susana diberi peralatan tidur berupa kasur, bantal. Peralatan makan, mandi dan peralatan sekolah. Bahkan sebelumnya sudah dilakukan penyemprotan dan pemeriksaan malaria di Panti Asuhan Santa Susana.
Pendiri Panti Asuhan Santa Susana, Magdalena Ema Nunang menjelaskan panti asuhan yang didirikannya berada di bawah naungan Yayasan Peduli Kasih, binaan Sahabat Mgr Gabriel Manek, SVD. Panti asuhan ini dibuka Tahun 2016 dan disahkan pada 9 Desember 2021.
Sejak dibuka, panti asuhan yang berada di kawasan SP 2 tepatnya di sebelah Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan ini telah mengasuh dan membina 82 orang anak. Per 31 Oktober 2021, jumlah anak yang masih dibina sebanyak 44 orang terdiri dari 23 laki-laki dan 21 perempuan yang berusia 9 bulan sampai 11 tahun.
Sebagian besar anak-anak yang dibina mulai memasuki usia sekolah. Sebanyak 27 orang SD dan 10 orang TK. Sementara yang lainnya belum memasuki usia sekolah termasuk bayi 9 bulan yang dititipkan oleh orang tuanya sebelum meninggal dunia.
Anak-anak yang dibina, adalah anak-anak broken home, anak terlantar, yatim/piatu. Untuk mendanai operasional panti asuhan, pengelola menggunakan hasil penjualan ayam dan babi serta donatur. Saat ini Pemda Kabupaten Mimika juga tengah membangun gedung kantor untuk panti asuhan.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More