TIMIKA, pojokpapua.id – Kabupaten Mimika terpilih menjadi salah satu pilot project smart city di Indonesia pada Tahun 2016 lalu. Tujun tahun berjalan, Pemkab Mimika telah melakukan berbagai program. Untuk menilai capaian tersebut, Pemkab Mimika melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan dan Pengelolaan Ekosistem Kabupaten/Kota Cerdas pada Kamis (4/5/2023) di Hotel Horison Ultima.
Agenda yang dibahas dalam FGD yakni penyusunan arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan penyusunan revisi dokumen masterplan smart city.
Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob, SSos MM menjelaskan bahwa kota Timika sudah tujuh tahun menjadi salah satu dari kabupaten/kota smart city. “Bila dibandingkan dengan daerah lain, Mimika memiliki fasilitas, ide-ide juga kreatif, tapi hanya sesaat, lalu tidak serius untuk menjalankannya dengan baik,” ujarnya.
Beberapa implementasi smart city di Mimika adalah adanya Mimika Command Center, pemasangan CCTV atau kamera pemantau di beberapa ruas jalan serta aplikasi Lapor Meno. Hanya saja, dikatakan John Rettob, program ini belum optimal seperti CCTV persampahan yang sebenarnya sudah ada tapi tidak ditindaklanjuti.
Plt Bupati Mimika menyatakan smart city bukan hanya aplikasi tapi juga terkait regulasi yang diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka menunjang smart city. “Smart city itu bukan hanya tentang aplikasi yang pintar, tapi bagaimana ada regulasi-regulasi yang pintar juga, yang pada akhirnya memberikan dampak yang baik bagi masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Wikandanarso Nindio dari Institut Teknologi Bandung (ITB) selaku pembimbing program smart city di Kabupaten Mimika mengatakan, untuk mewujudkan smart city, Pemkab Mimika harus mengumpulkan semua dinas dan sumber daya yang ada, artinya tidak hanya pemerintah saja namun juga masyarakat agar mendukung program smart city ini.
Dalam mewujudkan kota smart city juga dibutuhkan anggaran. Maka, Pemkab Mimika harus fokus untuk menentukan apa yang seharusnya diprioritaskan untuk pengembangan pendidikan, fasilitas kesehatan sehingga layanan publik bisa menjadi nomor satu. Sementara layanan lain di bidang pemerintahan bisa menjadi prioritas berikutnya.
Pengembangan smart city di Mimika yang dilakukan selama tujuh tahun ini menurutnya, sudah ada perkembangan terutama dari sisi infrastruktur. Infrastruktur berupa layanan telekomunikasi yang tersebar sampai ke wilayah pelosok dan pedalaman. Namun untuk pengembangan dan pemanfaatan oleh masyarakat masih perlu mendapatkan perhatian.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More