Pj Bupati Hadiri Panen Perdana Jagung Binaan Binmas Polres Mappi

MAPPI, pojokpapua.id – Sebagai upaya mewujudkan stabilitas pangan, stakeholder yakni Pemerintah Kabupaten Mappi dan Polri bersinergi menggaungkan ‘Gerakan Menanam’. Gerakan ini mulai membuahkan hasil yang ditandai dengan panen perdana jagung seluas satu hektar yang ditanam oleh kelompok tani Binaan Binmas Polres Mappi.

Panen perdana yang dirangkaikan juga dengan penanaman bibit jagung di lahan seluas satu hektar itu digelar Kamis (16/2/2023) oleh Penjabat Bupati Mappi, Michael Rooney Gomar, S.STP., M.Si bersama Kapolres Mappi, Kompol Yustinus S Kadang bersama Forkopimda, pimpinan OPD lingkup Pemkab Mappi dan masyarakat.

Kapolres Mappi, Kompol Yustinus S Kadang memberi apresiasi kepada kelompok tani yang telah berkontribusi dalam bidang pertanian. Tidak hanya menghasilkan komoditi untuk konsumsi tapi juga membuka lapangan kerja demi kesejahteraan keluarga. Yang tidak kalah penting adalah petani berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Mappi.

Jagung menjadi salah satu komiditi pilihan karena dinilai memiliki banyak manfaat. Tidak hanya untuk konsumsi manusia tapi juga menjadi pakan ternak. “Ini sangat baik sekali dari pada kita datangkan dengan biaya mahal, kalau ini dikembangkan di Mappi maka bisa dijadikan pangan ternak baik ayam, babi atau ternak lain,” katanya.

Dengan begitu, ketersediaan jagung sebagai bahan baku pakan secara langsung memberi dampak pada peningkatan produksi peternakan. Sehingga dengan sendirinya pangan asal hewan seperti daging ayam, telur dan lainnya bisa diproduksi secara lokal dan tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar Mappi. Harganya pun tentu akan lebih murah. Jika selama ini harga ayam di Mappi Rp 60 ribu per kilogram karena didatangkan dari Merauke, bisa diturunkan karena dihasilkan sendiri di Mappi.

Jadi Polres Mappi sangat mendukung program pemerintah dalam upaya ketahanan pangan. “Kami dari Kepolisian tetap mendorong supaya masyarakat bisa berupaya untuk membuat lapangan kerja, sejahterakan keluarga. Kalau keluarga tidak sejahtera ujung-ujungnya nanti timbul kriminalitas. Oleh sebab itu dengan upaya seperti ini cukup membantu pemerintah berkaitan dengan ketahanan pangan dan membantu Kepolisian dalam mejaga keamanan dan ketertiban karena masyarakat sudah sejahtera,” terang Kapolres Mappi.

Untuk itu Kapolres menyatakan siap mendukung pengembangan pertanian tidak hanya sebatas komoditi jagung dan satu kelompok tani saja tapi komoditi dan kelompok tani lainnya juga akan dibina untuk menanam. Salah satu komoditi yang menurutnya sangat potensial adalah padi. Sebab masyarakat mengeluhkan mahalnya beras di Mappi bisa mencapai Rp 15 ribu per kilogram. Jika dikembangkan dan swasembada maka masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga murah.

“Jadi saya berpikir, selain kita kembangkan jagung, bisa juga kita kembangkan mungkin padi, singkong dan lainnya untuk bantu ketahanan pangan di Mappi. Umpama jagung sudah produksi kemudian padi, nanti selain berasnya dikonsumsi, dedak bisa dijadikan pakan ternak. Ini hal baik yang harus kita kembangkan,” tandas Kapolres Mappi.

Hal senada disampaikan Pj Bupati Mappi, Michael Rooney Gomar. Ia bahkan mengaku kaget mendengar ada kelompok tani yang siap panen jagung. Menurutnya, ini menandakan bahkan Kepi memiliki potensi luar biasa, tanah yang subur bisa menghasilkan komoditi unggulan seperti jagung.

Untuk itu Pj Bupati berkomitmen melihat komoditi unggulan yang bisa dikembangkan di Mappi. Meskipun Mappi sudah memiliki sagu, gaharu dan karet yang sudah tersedia tapi dengan kondisi sekarang ini juga dalam rangka menjaga ketahanan pangan maka pemerintah mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, distrik hingga kampung sedang fokus dalam pengembangan pangan.

“Sehingga saya berharap melalui kegiatan di hari ini, warga yang memiliki lokasi atau lahan yang mau tanam rica, sayur, kangkung, sawi atau apapun juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga bisa dijual silahkan dikembangkan,” kata Pj Bupati.

Pj Bupati menginstruksikan Dinas Pertanian Mappi agar semakin gencar melakukan pembinaan dan penyuluhan pertanian kepada masyarakat dan kelompok tani. Tidak hanya pembinaan tapi harus didukung dengan penyediaan bibit dan peralatan pertanian. “Kami Pemda akan beri dukungan dan berharap dengan adanya lapangan kerja seperti ini, masyarakat yang belum punya pekerjaan tapi lahan ada, tanah ada mari ajak keluarga bersihkan lahan dan tanam,” paparnya.

Ini sejalan dengan gerakan nasional yakni Gerakan Menanam. Masyarakat diajak untuk menanam apapun yang bisa ditanam terutama tanaman jangka pendek seperti jagung yang bisa dipanen dalam kurun waktu 2-3 bulan. Hasilnya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga. Bahkan bisa memberi nilai ekonomi. Hasil kebun bisa dijual dan memberikan pendapatan bagi keluarga.

Kepala Dinas Pertanian diinstruksikan mulai mendata kembali kelompok tani di Kepi. Kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis komoditi yang dikembangkan. “Kita akan memberi dukungan bantuan di APBD Perubahan Tahun 2023 di semua kelompok tani, dengan harapan kelompok tani akan menanam sayuran dan tanaman, membuka langan kerja, membina masyarakat dan menghasilkan keuntungan bagi kelompok tani,” kata Pj Bupati.(*)

 

Sumber: Pojok Papua Read More

Pos terkait