TIMIKA – Ketua Umum Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) Mimika, H Syaekuri melantik Pengurus Paguyuban Warga Lamongan (PWL) Kabupaten Mimika periode Tahun 2021-2024. Pelantikan Imam Mawardi selaku ketua dan jajaran pengurus PWL dilantik pada Minggu (13/11/2022) di Graha Eme Neme Yauware. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan perayaan hari ulang tahun PWL Mimika yang pertama.
Imam Mawardi mengatakan sebagai ketua ia tidak bisa berjalan mengurus program kerja paguyuban sendiri, tetapi butuh dukungan dari segenap pengurus yang baru dilantik. Mengenai HUT I PWL Mimika, ia berharap juga adanya dukungan dan kerja sama baik dari KKJB Pusat, Pemda Mimika maupun Pemda Lamongan. “Usia kami masih sangat muda, jadi kita butuh dukungan dari semua,” ujarnya.
Selain itu, pada tujuh sampai delapan tahun belakangan, terjadi dualisme PWL yang menyebabkan adanya Lamongan A dan B. Namun, telah disepakati bersama bahwa Lamongan hanya PWL. Dengan slogan Lamongan megilan, itu mencerminkan seluruh karakter dan budaya masyarakat. Yang mana sesuai dengan slogan Lamongan Megilan yang artinya Mandiri, Elegan, enerGik, Inovatif, Loyalitas, Adaptif, dan Nyaman, ia berharap hal ini dapat diwujudkan oleh warganya.
Ketua Umum KKJB, H Syaekuri menitipkan pesan kepada para pengurus yang baru dilantik agar menjalankan fungsinya sesuai dengan tugasnya. Dengan dukungan dari warga Lamongan, maka kepengurusan PWL akan solid.
Mewakili Bupati Lamongan, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Lamongan, Drs M Fahrudin Ali Fikri, MSi mengharapkan warga Lamongan yang tersebar di perantauan sangat bersemangat untuk bekerja, menghidupi keluarga dan mencari nafkah. Seperti di Kabupaten Mimika ini, ia harapkan agar warga Lamongan bisa terus bersama-sama dengan warga lainya membangun daerah ini.
“Jenengan adalah duta-duta Lamongan untuk membawa kebaikan, bekerja sama dan berkolaborasi untuk membangun Kabupaten Mimika, harapan kami seperti itu,” ungkapnya.
Plh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Mimika, Petrus L Koten berharap segenap pengurus yang baru dilantik diharapkan dapat ikut mewujudkan partisipasi masyarakat untuk membangun daerah ini. Paguyuban yang dibentuk kata dia bukan untuk suatu kepentingan tertentu, tapi adalah misi sosial dan meneruskan budaya. “Saya berharap kepengurusan yang baru mampu membawa perubahan dan menjadi pelopor untuk paguyuban dan kerukunan yang lain,” pungkasnya.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More