Pemkab Mimika Resmikan Rumah Potong Unggas

TIMIKA, pojokpapua.id – Untuk mendorong peternakan ayam pedaging, Pemerintah Kabupaten Mimika membangun rumah potong hewan unggas. Bangunan yang berada di kompleks Pasar Sentral itu diresmikan, Kamis (26/1/2023) oleh Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob, SSos MM.

Plt Bupati, John Rettob mengatakan ini sebagai upaya Pemkab Mimika melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk meningkatkan produksi lokal dan mengurangi impor daging ayam dari luar Mimika.

Ia mengungkapkan, Mimika membutuhkan sekitar 400 ton daging ayam dalam sebulan. Ditambah konsumsi di area kerja PT Freeport Indonesia melalui PT Pangan Sari Utama sebanyak 280 ton. Sementara hanya 5 persen yang dipenuhi oleh produksi lokal, 95 persen didatangkan dari luar.

Untuk itu dengan adanya rumah potong unggas ini, ia meminta Disnak Keswan untuk terus membina peternak lokal agar bisa meningkatkan produksi. Juga mencari solusi atas berbagai kendala yang dihadapi. Seperti pakan ternak yang dikeluhkan peternak, dari sisi harga yang mahal dan berdampak pada harga ayam yang lebih tinggi dari ayam dari luar Mimika.

β€œIni tugas pemerintah, kita cari tahu apa yang menjadi kendala, kita berusaha bersama sehingga ke depan dari 95 persen pasokan dri luar kita turunkan. Pemerintah subsidi bila perlu dan kita hentikan pasokan ayam dari luar,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mimika, drh Sabelina Fitriani mengungkapkan rumah potong hewan unggas dibangun Tahun 2022 lalu dengan anggaran Rp 5,6 miliar. Rumah potong ini terdiri dari beberapa bagian dan fasilitas pendukung yakni bangunan utama, instalasi pembuangan air limbah, listrik dan air, peralatan pemotongan yang dibuat otomatis.

Kapasitas rumah potong hewan unggas ini dikatakan Sabelina, mampu memotong 2000 ekor ayam per hari hanya dalam 1-2 jam. Selain pemotongan, rumah potong juga dilengkapi blast freezer yang bisa membuat ayam jadi beku dalam waktu 8 jam.

Peternak ayam potong di Mimika lanjutnya, ada 34 dengan produksi 500-8000 ekor. Jadi masih sangat kurang dari kebutuhan ayam potong di Mimika. Sebab dari 700 ton pasokan daging tiap bulan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Timika saja tapi juga kabupaten lain di Papua.

Selain untuk memenuhi standar dan kualitas ayam potong, rumah potong unggas juga bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebab pemotongan dikenakan retribusi Rp 3.500 per ekor. Jadi dalam sebulan bisa mencapai Rp 100 juta dan Rp 1,2 miliar selama setahun.(*)

Sumber: Pojok Papua Read More

Pos terkait