Minimalisir Generasi Muda Dari Penyalahgunaan Narkoba, FKUB Gelar Doa Bersama

TIMIKA – Era digitalisasi tidak saja membawa dampak positif, namun ada dampak negatif yang mengikutinya. Salah satunya yakni penyalahgunaan narkoba oleh para generasi penerus bangsa akibat tidak kuatnya menangkal arus modernisasi.

Untuk itulah, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Mimika menginisiasikan kegiatan doa bersama guna menguatkan iman para generasi muda yang diikuti perwakilan OSIS SMA dan SMK serta kepala-kepala sekolah, Kamis (4/8/2022) di Hotel dan Resto 66 Cenderawasih. Doa bersama ini juga dilaksanakan untuk menyambut HUT RI ke 77 Tahun 2022.

Ketua panitia, Jeffrey C Hutagalung mengatakan FKUB memandang perlu sekali bersama sekolah-sekolah yang ada untuk menyambut HUT RI, ini penting karena di tangan para generasi muda inilah negeri akan dibangun. Dengan menghadirkan pilihan siswa-siswi jenjang SMA dan SMK diharapkan dapat berdampak positif. Apalagi menjelang HUT RI ke 77, peran para pemuda dan pemudi untuk meneruskan perjuangan para pahlawan yang mengisinya dengan kegiatan positif.

Senada juga yang diungkapkan Ketua FKUB, Ignatius Adii. Kata dia, guru adalah orang yang memanusiakan manusia muda. Dalam menghadapi masalah di sekolah dan menyiapkan generasi penerus bangsa, guru dihadapkan dengan berbagai tantangan dan persoalan seperti penyalahgunaan narkoba.

Melihat ini, FKUB memandang perlu untuk memberikan landasan bersama dengan pihak terkait, baik Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK), Kejaksaaan Negeri dan Kepolisian kepada para generasi penerus bangsa ini.

Ke depan ia harapkan kegiatan untuk mensosialisasikan pentingnya menjaga generasi muda dari pengaruh narkoba bisa dilaksanakan di sekolah masing-masing.

Kata dia, upaya-upaya yang sudah dilakukan maupun akan dilakukan untuk meminimalisir para generasi muda agar jauh dari penggunaan narkoba berlangsung baik. Hal ini juga harus didukung dengan doa.

Menanggapi agenda rutin doa bersama ini, Kapolres, AKBP I Gede Putra
mengapresiasinya. Doa bersama kali ini yang melibatkan siswa-siswi, menurutnya sangat penting dilakukan karena para generasi penerus bangsa harus terus dibekali dengan pondasi yang kuat.

“Diibaratkan dalam membangun rumah, pondasinya harus kuat terlebih dahulu, maka dari anak-anak inilah kita harus tanamkan pondasi yang kuat untuk menghindarkan diri dari pengaruh negatif,” jelasnya.

Hal ini seturut dengan kegiatan doa bersama yang diadakan oleh FKUB ini menurutnya sangat baik untuk diikuti siswa-siswi OSIS SMA dan SMK dan diharapkan dapat dilangsungkan tahun-tahun yang akan datang.

Kata I Gede Putra, di dunia yang modern ini, kenakalan remaja banyak dipengaruhi karena pergaulan bebas maupun faktor pendukung lainya seperti penyalahgunaan lem aibon dan bensin. Hal ini terbukti terjadi saat ini selain penyalahgunaan narkoba. Namun, dengan kerja sama semua pihak ia harapkan dapat bergandengan tangan untuk meminimalisir para generasi penerus bangsa terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.

Hal yang sama juga diungkapkan Kasi Intel Kejaksaan Negeri Timika, Darianto SH, menyebut sejarah bangsa ini menyebutkan jika pemudalah yang membangun. Di masa saat ini, tantangan generasi muda sangat luas karena begitu masifnya penggunaan media sosial. Media sosial punya peran penting juga dalam menjerumuskan generasi muda ke tindakan negatif seperti penyalahgunaan narkoba. Melihat persoalan ini, Darianto berharap semua pihak bisa terus mensosialisasikan pentingnya menjaga generasi muda dari pengaruh buruk narkoba. Ia harap, penggunaan narkoba tidak seperti bom waktu yang meledak.

Sementara itu, mewakili pemerintah Sekretaris Dinas Pendidikan, Ones Kamu berharap ketua-ketua OSIS yang mengikuti kegiatan ini bisa meneruskan informasi positif agar teman-temanya bisa menghindar dari penyalahgunaan narkoba. Pemerintah juga kata Ones, mengajak kepada kepala-kepala sekolah untuk terus mendidik siswa-siswi sehingga menjadi generasi yang siap melanjutkan tonggak dalam membangun negara ini.

Mewakili Bupati, Asisten I Setda Mimika Paulus Dumais mengapresiasi doa bersama ini dan diharapkan kegiatan serupa bisa terus digelar guna memberikan kekuatan iman bagi masyarakat khususnya generasi muda untuk terus berpikir positif demi keberlangsungan masa depan mereka.

Adapun doa bersama ini kemudian dirangkai dengan pembacaan doa berantai oleh perwakilan lima tokoh agama, Kristen Protestan, Katolik, Islam, Hindu dan Budha.(*)

Sumber: Pojok Papua Read More

Pos terkait