TIMIKA, pojokpapua.id – Suku Kamoro patut berbangga karena ada generasi mereka yang kini menjadi seorang pilot. Mikel Wauteyau adalah pilot pertama dari Suku Kamoro yang berhasil lulus dari Akademi Penerbang (API) Banyuwangi.
Dengan 170 jam terbang dan sempat ikut training terbang ke Kokonao dan Potowayburu menjadi backseat, Mikel yang terbiasa mengemudikan pesawat Cessna 172 SP berharap pemerintah bisa memprioritaskanya untuk mendapatkan pekerjaan dan mengabdi di Timika. “Saya harap pemerintah dukung saya agar bisa terbang di Timika sini,” ujarnya.
Putra Kamoro yang berasal dari Distrik Mimika Timur Tengah tepatnya di Kampung Aikawakapuka ini pernah mengenyam pendidikan di SD Inpres Aikawakapuka dan meneruskan di SMP Negeri Atuka dan selanjutnya ke SMA Negeri 5 Sentra Pendidikan. Bersekolah di sini hanya sampai satu semester karena satu dan lain hal. Ia lalu pindah sekolah di SMAK Santo Katholik Santa Maria.
Setelah tamat SMA, ia lalu mengikuti tes beasiswa yang diadakan oleh Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK). Dari 5 anak-anak Kamoro yang lulus tes awal di Timika melanjutkan ke Jakarta untuk tes selanjutnya. Namun dari semua anak, hanya ia dari Suku Kamoro yang berhasil lulus ditambah dua anak lainya dari Suku Amungme. Ia menjadi pilot membawa nama Suku Kamoro bukan hanya satu kampung saja.
Memiliki ayah bernama Ernius Wauteyau mama Agusta Tawareyau, Micahel yang lahir pada 16 Mei 1999 ini adalah anak ke dua dari bersaudara.
Ia berharap juga para generasi Kamoro lebih bersemangat, tidak mudah patah semangat. Dengan modal semangat dari awal ini, maka cita-cita apapun di masa depan bisa diraih. “Pesan saya para generasi muda harus dengar motivasi dan nasehat orang tua,” imbuhnya.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More