Kunjungi Atuka, Jhon Tie Apresiasi Pembangunan Proyek Pemecah Ombak

TIMIKA – Dalam kunjunganya ke Kampung Atuka Distrik Mimika Tengah, Minggu (28/11/2022) Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanis Felix Helyanan memberi apresiasi kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang membangun proyek pemecah ombak.

Proyek pemecah ombak ini dikerjakan PT Cycloop Jaya Persada dengan konsultan pengawas PT Honai Konsultan Indonesia. Total atau nilai anggaran sebesar Rp 4.070.970.000. Proyek tersebut dikerjakan dengan masa kerja dari 1 September 2022 sampai 15 Desember 2022.

Jhon Tie mengatakan pengerjaan proyek pemecah ombak ada dalam pembahasan APBD 2023 ada alokasi anggaran yang diusulkan untuk menambah penyelesaian proyek tersebut sehingga ia langsung turun ke lokasi untuk mengecek progres pengerjaanya.

Proyek pemecah ombak ini kata Jhon Tie sangat dibutuhkan di Kampung Atuka karena abrasi di garis pantai. Adanya inisiatif pemerintah untuk mengerjakan proyek pemecah ombak ini kata dia sangat baik, namun juga diharapkan dibarengi dengan penahan ombak sehingga dapat membantu menahan abrasi. “Saya dari legislatif memberikan apresiasi, tetapi juga jangan hanya Atuka saja, ada distrik lain yang juga perlu diperhatikan,” ungkapnya.

Politisi PDIP ini juga menyebut jika saat ini pemerintah tengah membangun rumah dinas bagi tenaga medis. Dari informasi dinas teknis terkait, rumah dinas ini disebutkan bukan lagi model kopel, namun seperti penginapan. Satu rumah nantinya bisa ditempati dua sampai tiga tenaga kesehatan. “Kita perlu ada penambahan rumah lagi, ada rumah tenaga medis yang lama, tidak layak huni, butuh rehab berat,” ujarnya.

Mengenai rumah dinas bagi tenaga kesehatan ini, sebagai legislatif juga ia berharap pemerintah tetap memprioritaskan program pembangunan rumah ini bagi para tenaga medis maupun guru agar mereka betah tinggal di kampung. Selain rumah bagi tenaga medis dan guru, pemerintah pun diharapkan tetap memperhatikan kebutuhan sarana transportasi laut seperti perahu motor tempel. Jika ada transportasi laut ini, maka tenaga kesehatan sudah tidak perlu lagi mencari bantuan dari pihak lain apabila ingin merujuk pasien gawat darurat. Puskesmas di pesisir harus didukung juga dengan anggaran operasional yang cukup.

Distrik Mimika Tengah kata Jhon Tie juga diapresiasi karena telah menggunakan Dana Desa dengan baik. Aparat kampung menggunakan Dana Desa ini diantaranya untuk membangun sarana penghubung kampung yakni jembatan. Jembatan yang menghubungkan kampung ke Puskesmas setempat pun telah dibangun dengan Dana Desa ini. Sudah rampung 80 persen pembangunan jembatan ini, masyarakat sebutnya berharap dari Dana Desa tahap terakhir ini, bisa disisipkan lagi guna penyelesaian pembangunan jembatan ini.

“Jembatan untuk mobilitas masyarakat, bukan hanya ke Puskesmas tapi ke distrik juga, yang satu sudah 100 persen, yang satu masih 80 persen, kalau anggaran kampung sudah dicairkan mereka akan selesaikan yang sisa itu,” pungkas Jhon Tie.(*)

Sumber: Pojok Papua Read More

Pos terkait