TIMIKA, pojokpapua.id – Setiap tanggal 24 Maret, diperingati sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia. Di Kabupaten Mimika, peringatan Hari TB Sedunia baru digelar Selasa (11/4/2023) dengan mengusung tema ‘Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!’
Peringatan Hari TB dihadiri oleh Pj Sekda Mimika, Dr Petrus Yumte, SH MSi, Forkopimda, para kepala puskesmas, juru TB, serta lembaga mitra seperti PT Freeport Indonesia dan Yayasan Pengembangan Kesehatan dan Masyarakat Papua (YPKMP) yang aktif dalam pengendalian dan pencegahan TB di Mimika.
Kabupaten Mimika kata Pj Sekda, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua Tengah dengan beban TBC yang tertinggi. Ini mengindikasikan bahwa penyakit TBC memang telah berkembang di masyarakat. Di sisi lain, situasi ini memberi gambaran bahwa fasilitas kesehatan pemerintah dan steakholder telah mempunyai kemampuan untuk mendeteksi TBC, sehingga angka temuan berada diatas dari yang ditargetkan oleh Provinsi Papua Tengah.
Namun demikian ditegaskan Pj Sekda tantangan dalam pengendalian tuberkulosis bukan hanya menemukan tapi bagaimana mengobati semua penderita TBC sampai sembuh, agar semua penderita TBC di Mimika dapat kembali sehat, hidup berkualitas dan produktif.
Ia mengungkapkan angka keberhasilan pengobatan kita baru mencapai 76 persen dan belum mencapai angka yang diharapkan yakni 90 persen. Angka putus pengobatan juga masih tinggi, ini menunjukan bahwa program penanggulangan TBC di Mimika masih perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
Untuk itu momentum peringatan Hari TB Sedunia ini, Pj Sekda berharap benar-benar akan mendorong dan meningkatkan peran serta dan dukungan masyarakat dalam program penanggulangan TBC. Salah satunya dengan cara menyebarluaskan informasi seputar TBC, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke faslitas kesehatan serta komitmen yang kuat dari faslitas kesehatan untuk dapat melakukan pemeriksaan semua masyarakat yang memiliki tanda gejala TBC dan mengobatinya sampai sembuh serta tidak lupa memberikan pengobatan pencegahan TBC agar TBC ini benar-benar bisa diakhiri di Mimika.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Mimika, Kamaluddin, Skep Ners mengungkapkan hampir semua jenis TBC ditemukan di Mimika. Baik itu TB sensitif obat, TB resisten obat, TB tulang hingga TB kelenjar.
Indonesia menargetkan eliminasi TB pada Tahun 2030 mendatang dengan target kasus hanya 65 per 100.000 penduduk. Sementara angka TB sekarang secara nasional masih 312 per 100.000 penduduk. Mimika bahkan dua kali lebih tinggi yakni 707 per 100.000 penduduk. Angka kematian TBC juga masih 27 per 100.000 penduduk.
Kamal mengatakan ini merupakan pekerjaan berat. Berbagai upaya dilakukan salah satunya skrining. Tahun 2021 lalu, Dinkes Mimika diberi target 8.100 tapi bisa mencapai hingga 100.000 orang yang bisa diperiksa. “Target kami, semua yang memiliki tanda gejala positif harus diobati sampai sembuh,” katanya.
Hingga Tahun 2022, sebanyak 2.235 pasien TBC sudah diobati. Meskipun yang tuntas minum obat baru 85 persen. Namun, untuk pasien TB resisten obat tidak ada yang putus minum obat. Semua yang kontak dengan pasien TB juga diperiksa dan diberi obat pencegahan.
Tahun 2023 ini, Dinkes Mimika menargetkan pemeriksaan orang terduga TB sebanyak 11.697 orang. Juga menargetkan penemuan kasus TB baru sebanyak 2.014.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More