TIMIKA, pojokpapua.id – Usia remaja sekarang ini diperhadapkan pada tiga isu gizi yaitu sangat kurus, sangat gemuk dan remaja yang pendek. Untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap isu ini maka Dinas Kesehatan mengandeng Dinas Pendidikan, dan Yayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Papua (YP2KP) sebagai mitra pelaksana gizi UNICEF, menggelar Kampanye Aksi Bergizi kepada remaja sekolah tahun 2023 yang dipusatkan di SMPN 2 Mimika, Jumat (11/8/2023).
Kampanye tidak hanya diikuti pelajar SMP Negeri 2 Mimika tapi juga pelajar utusan dari sekolah lain yang berkumpul bersama di SMPN 2 mengikuti Kampanye Aksi Bergizi.
Kepala SMPN 2 Mimika, Mathius Sedan menyambut baik adanya kegiatan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dalam rangka kamapnye kesehatan dalam menciptakan remaja yang sehat secara jasmani dan rohani.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Willem Naa menilai kegiatan ini sangat penting karena kesehatan generasi muda sangat penting bagi masa depan bangsa. Terutama pelajar di Mimika sebagai generasi masa depan Mimika dan Papua pada umumnya.
Willem Naa mengapresiasi Dinas Kesehatan yang peduli pada kesehatan generasi muda terutama usia remaja yang kini duduk di bangku sekolah. “Kampanye aksi bergizi ini bisa digelar di lingkungan pendidikan karena anak-anak adalah harapan bangsa yang kami (Dinas Pendidikan) persiapkan demi kepentingan Papua dan Mimika ke depan,” paparnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra mengatakan aksi bergizi sebagai bentuk intervensi terhadap isu gizi yang dihadapi remaja yaitu sangat kurus, sangat gemuk dan remaja yang pendek.
Kampanye ini melibatkan kerjasama tiga lembaga, agar remaja bisa menerapkan perilaku hidup sehat. Salah satunya kampanye minum tablet Fe bagi remaja putri. “Kita mencoba untuk mengintervensi ini dengan edukasi dan kampanye bersama-sama,” ungkapnya.
Perwakilan Yayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Papua (YP2KP), Silvi Eva yang menjadi narasumber menyampaikan materi terkait masalah gizi seperti kegemukan, Kurang Energi Kronik(KEK), kurang zat gizi mikro (kurangnya vitamin dan mineral), anemia dan gangguan makan.
Dijelaskan, penyebab masalah gizi karena asupan makanan yang tidak sehat atau keragaman pangan yang rendah, asupan makanan tinggi gula, garam dan lemak serta kurang konsumsi buah dan sayur. Juga kurangnya aktifitas fisik.
Menurut Silvi, berdasarkan data hanya 1 dari 10 orang remaja yang melakukan aktifitas fisik selama 60 menit setiap hari. “Untuk memenuhinya yah kebalikan dari yang tadi harus ada keberagaman pangan yang dikonsumsi, harus ada karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, kurangi konsumsi fast food dan junk food, perbanyak makan sayur dan buah, serta jangan lupa aktifitas fisik contohnya olahraga,” paparnya.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More