TIMIKA – Pada Juli 2023, Kota Timika mengalami inflasi sebesar 0,83 persen. Indeks inflasi di Kota Timika pada Juli 2023 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika mencatat kenaikan inflasi terjadi pada kelompok pengeluaran sebesar 1,30 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,32 persen dan kelompok transportasi sebesar 2,07 persen.
Kepala BPS Mimika, Ouceu Satyadipura, SST, Rabu (23/08/23) menyebut tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2023 terhadap Juli 2022) sebesar 4,93 persen. Sementara untuk tingkat inflasi tahun kalender Kota Timika (Juli 2023– Desember 2022) sebesar 3,22 persen.
Untuk bahan makanan pada Juli 2023 mengalami inflasi sebesar 1,56 persen. Tingkat inflasi bahan makanan tahun kalender (Juli 2023–Desember 2022) sebesar 5,57 persen dan tingkat deflasi bahan makanan tahun ke tahun (Juli 2023 terhadap Juli 2022) sebesar 3,13 persen.
Khusus untuk Harga Konsumen (IHK) sebesar 119,62 persen. Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik di 90 kota IHK, 90 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,43 persen dan inflasi terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi terdalam terjadi di Tual sebesar -0,50 dan deflasi terendah terjadi di Palangkaraya dan Banjarmasin sebesar -0,01. Kota Timika menempati urutan ke-3 di Tingkat Nasional dan urutan ke 2 di tingkat Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua).
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,30 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,32 persen, kelompok transportasi sebesar 2,07 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juli 2023, antara lain cabai rawit, beras, angkutan udara, bawang putih, dan rokok kretek filter. Sementara beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain daging ayam ras, sawi hijau, bawang merah, terong, dan air kemasan.
Pada Juli 2023 dari 11 kelompok pengeluaran, 7 kelompok memberikan andil/sumbangan inflasi, 4 kelompok memberikan andil inflasi, 2 kelompok memberikan andil deflasi dan 5 kelompok lainnya tidak memberikan andil terhadap inflasi maupun deflasi di Kota Timika.
Adapun kelompok pengeluaran yang memberikan andil atau sumbangan inflasi yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,30 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,32 persen, kelompok transportasi sebesar 2,07 persen. Kemudian kelompok yang memberikan sumbangan deflasi, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,05 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,07 persen.
Sementara kelompok yang tidak memberikan andil terhadap inflasi maupun deflasi di Kota Timika yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar, kelompok kesehatan, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More