TIMIKA | Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Mimika, dr. Leonard Pardede mengatakan pihaknya terus memantau situasi terkait isu Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (AKI) pada anak yang kini sedang terjadi juga di Indonesia meski belum diketahui pasti penyebabnya.
dr. Leo mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi imbauan dari Kemenkes dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terkait gangguan ginjal akut progresif Atipikal.
Dimana, dalam himbauan tersebut dijelaskan hingga 18 Oktober 2022 terdapat laporan 206 kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (AKI) pada anak dari 20 Provinsi.
dr.Leo mengatakan ada beberapa poin imbauan tersebut yakni:
1. Tenaga Kesehatan di Faskes diminta tidak meresepkan obat obatan dalam bentuk sediaan cair/sirup.
2. Apotek diminta tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk cair/sirup kepada masyarakat.
3. Masyarakat diminta untuk pengobatan anak tidak mengkonsumsi obat dalam bentuk cair/sirup tanpa konsultasi dengan dokter.
Himbauan ini akan berlaku hingga hasil penelusuran dan penelitian tuntas.
dr.Leo mengatakan, hingga kini di Mimika kasus ginjal pada anak belum ditemukan.
“Untuk Mimika sendiri kasusnya nol, saya sudah koordinasikan dengan 3 rumah sakit yang merawat pasien anak, RSUD, RSMM dan RS Kasih Herlina, sampai saat ini belum ada kasusnya,” kata dr. Leo kepada Seputarpapua.com, Kamis (20/10/2022).
Namun, IDI Cabang Mimika tetap memantau dan waspada serta mengikuti himbauan yang dikeluarkan Kemenkes dan IDAI.
“Kami IDI Cabang Mimika sepakat ikut himbauan Kemkes dan IDAI, dimana kita sepakat mengganti obat yang sudah disepakati dalam IDAI,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : IDI Mimika Ikut Imbauan Kemenkes dan IDAI Terkait Obat Sirup