TIMIKA – PT Freeport Indonesia (PTFI) menandatangani Kesepakatan Kerja Sama atau MoU dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika atau yang dulu disebut Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam hal merespon insiden dan keadaan darurat yang terjadi di dalam ataupun di luar wilayah PTFI.
Penandatangan kesepakatan kerja sama digelar Selasa (23/8/2022) di Rimba Papua Hotel Timika, oleh Wakil Presiden Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja PTFI, Eman Widijanto bersama Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, George Mercy Randang. Disaksikan oleh Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob, SSos MM, Deputi Operasi Kesiapsiagaan BASARNAS Pusat, Laksamana Muda Eko Suyatno Ribut, dan VP Government Relation PTFI, Jonny Lingga.
Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob sangat mengapresiasi kerja sama ini sebagai wujud dari komitmen PTFI dan Basarnas Timika dalam menjalankan tugas kemanusiaan. Pemda Mimika sendiri kata dia, akan berupaya untuk terlibat lebih aktif lagi dalam mendukung tugas Basarnas karena tujuannya melayani masyarakat Mimika.
“Ini karena kondisinya kita, fasilitas kita sehingga kita terus berjuang. Tapi Pak Eko, saya apresiasi kepada Basarnas yang selama ini cukup tanggap dan selalu koordinasi, laporan apapun yang terjadi. Sekecil apapun. Termasuk juga dukungan dari Freeport, TNI baik AD, AL dan AU,” jelasnya.
Vice President Government Relation PTFI, Jonny Lingga mengatakan kerja sama secara tertulis baru dilakukan sekarang ini namun sejak dulu, PTFI senantiasa mendukung penanganan keadaan darurat tidak hanya di Mimika, tapi juga di Papua bahkan nasional.
“Jadi kerja sama dengan Basarnas itu secara fakta sudah dilakukan sejak lama. Cuma sekarang ini supaya lebih rapi, yurisdiksinya tahu, supaya juga bisa nanti saling mengisi maka dibuatlah Mou supaya nanti kalau misalnya kami dibutuhkan untuk membantu, sudah ada dasarnya,” jelas Jonny.
Secara spesifik dijelaskan Wakil Presiden Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja PTFI, Eman Widijanto bahwa dalam MoU yang sudah dipersiapkan sejak Desember 2021 dan berjalan per 1 April 2022 telah memuat beberapa bentuk kerja sama.
Tidak hanya soal penanganan kejadian darurat, kesepakatan yang dicapai antara PTFI dan Basarnas Timika mencakup Sistim Komando Insiden di area dalam dan luar PTFI, Kesiapsiagaan, Komunikasi dan pengelolaan informasi, dan Pengelolaan sumber daya.
Dimana kata Eman, minimum satu kali dalam setahun dilakukan latihan gabungan yang dijadwalkan pada Bulan Maret. Latihan gabungan ini untuk meningkatkan kapasitas dan sharing knowledge antar lembaga. Juga training tentang sertifikasi, PTFI akan mengundang lembaga yang tersertifikasi untuk mengadakan training diver profesional untuk bidang industri dengan melibatkan stakeholder terkait termasuk Basarnas.
Mengenai bantuan lain, Eman menyatakan akan tetap berjalan seperti yang dilakukan selama ini. Meski tidak tercantum secara tertulis dalam MoU, namun dalam kondisi dan situasi tertentu jika dibutuhkan operasi penyelematan maka PTFI siap mendukung. “Item, tergantung situasi tapi selama ini hampir terdukung. Sekarang sudah ada banyak pilihan helikopter yang dimanfaatkan. Tapi PTFI kalau dibutuhkan dan dianalisa, PTFI siap untuk membantu,” katanya.
Deputi Operasi Kesiapsiagaan BASARNAS Pusat, Laksamana Muda Eko Suyatno Ribut mengapresiasi komitmen dari PTFI yang sejak dulu memberikan dukungan kepada pemerintah salah satunya Basarnas. Mantan Komandan Lanal Timika ini menyatakan sejak dulu dan hingga saat ini manakala terjadi insiden yang membutuhkan penanganan, peranan PTFI sangat membantu. Sebab ia mengakui, sumber daya yang dimiliki Basarnas sangat terbatas.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More