TIMIKA– Dua murid SD dari Kabupaten Mimika bakal diutus mewakili Papua pada lomba dongeng berbahasa daerah pada tingkat nasional. Keduanya yakni Paulus Teareyauta dari SD YPPK Santo Yosep Atuka dan Matelda Magdalena Henny Mara dari SD Sempan Barat.
Dua murid SD ini menjadi juara pada ajang Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Provinsi Papua yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Papua di Kota Jayapura pada awal November lalu. Paulus yang membawakan dongeng berbahasa Suku Kamoro mendapat juara 1 dan Matelda juara 3 lomba puisi bahasa Kamoro, suku asli pesisir Mimika.
Sebagai bentuk penghargaan, kedua murid tersebut mendapat piagam penghargaan serta uang pembinaan dari Balai Bahasa Provinsi Papua yang diserahkan oleh Plh Kepala Dinas Pendidikan Mimika, Willem Naa pada Rabu (16/11/2022) di Kantor Dinas Pendidikan Mimika.
Willem Naa mengaku bangga atas capaian dari murid SD yang ada di Mimika karena mampu bersaing di tingkat provinsi dan mendapatkan juara. Apalagi, keduanya tampil dengan membawa bahasa suku asli Mimika yaitu Suku Kamoro.
Menurutnya, ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh pelajar yang ada di Mimika untuk tidak melupakan bahasa daerah sebagai bahasa ibu. Sebab, sekarang ini dengan adanya perkembangan teknologi generasi muda mulai melupakan bahasa daerah dan hanya menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Ia juga mengapresiasi Balai Bahasa yang sudah membuat program pembinaan dengan menggelar lomba menggunakan bahasa daerah bagi tingkat SD di Papua. Bahkan di Mimika, ia akan mendorong adanya Peraturan Bupati yang mewajibkan seluruh sekolah mengajarkan bahasa daerah yaitu Bahasa Amungme dan Kamoro.
Willem juga menyatakan kesiapan untuk memberikan dukungan kepada Paulus dan Matelda yang akan diutus mengikuti lomba di tingkat nasional nantinya. “Kami siap mendukung sampai tingkat nasional agar bahasa daerah dari Mimika bisa dikenal lebih luas lagi,” tandasnya.
Adapun uang pembinaan yang didapatkan Paulus yang menjadi juara 1 sebesar Rp 2 juta dan Matelda yang mendapat juara 3 sebesar Rp 1,5 juta.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More
