TIMIKA, pojokpapua.id – Harga pakan ternak di Timika cukup mahal yang berdampak pada harga jual ternak. Mengatasi hal tersebut, Komisi B DPRD Mimika menyarankan Pemkab Mimika untuk menganggarkan subsidi transportasi angkutan pakan ternak.
Ketua Komisi B, M Nurman S Karupukaro, Senin (8/5/2023) mengatakan pemerintah harus mensubsidi transportasi dalam hal ini angkutan laut yang memuat pakan ternak dari Surabaya. Usulan ini didaparkan Komisi B usai melakukan studi banding di Kabupaten Sidoarjo dan Malang dengan mengunjungi PT Charoen Pokphand, produsen pakan ternak yang berbasis di Jawa Timur dan Makassar.
Mengingat harga pakan ternak untuk di Timika termasuk mahal. Sehingga harus ada subsidi transportasi laut oleh pemerintah. “Harus ada subsidi dari pemerintah. Subsidi transportasi, ini dibutuhkan masyarakat agar pakan ternak harganya lebih terjangkau,” jelas Nurman.
Dengan APBD yang besar lanjutnya, harus dialokasikan subsidi terhadap pakan ternak sambil menyiapkan juga lewat Dinas Peternakan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) serta Dinas Tanaman Pangan untuk membuat pakan ternak di Timika.
Ditambahkan Nurman, selain mengunjungi pabrik pembuatan pakan ternak, Komisi B juga melihat keberhasilan peternakan babi yang ada di Malang. Untuk mendapatkan daging babi yang sehat diperlukan perawatan dan makanan yang bagus. Lewat kunker ke kelompok ternak babi di Malang, kata Nurman, didapati jika dengan bahan baku pakan ternak yang berkualitas harga jual ternak juga murah.
Solusi yang sama jelas Nurman, juga diuuslkan untuk pakan ternak babi. Pakan ternak tidak lagi mahal, karena diikutkan bahan pakan ternak subsidi. Bisa gunakan dana Otsus untuk subsidi pakan ternak babi.
“Kita juga ajak peternak lokal dan masyarakat yang beternak babi di kota, harus perhatikan pembuangan limbah atau kotoran ternak babi, sebelum dialirikan ke sungai agar tidak merusak lingkungan sekitar sungai,”ungkapnya.
Ke depan juga pemerintah harus bisa membuat satu lokasi ternak yang tidak di lingkungan sekitar kota, bisa saja pemerintah buat tempat dan disewakan kepada masyarakat. Dibandingkan buat sendiri namun pencemaran lingkungan.
Freeport juga diharapkan membantu dengan transportasi laut seperti kapal-kapal tanker yang membawa konsentrat dari Timika ke Surabaya sebaliknya kosong ini bisa dipakai untuk isi barang.
Setelah studi banding Disnak, akan mengajukan pembuatan pabrik mini untuk pembuatan pakan ternak di Timika.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More