TIMIKA, pojokpapua.id – Menyadari peran penting para tenaga sukarela kesehatan, Distrik Mimika Baru menguatkanya dengan kegiatan sosialisasi penanganan penyakit penyakit malaria dan stunting. Sosialisasi yang diikuti oleh puluhan kader kesehatan dari 11 kelurahan dan 3 kampung di wilayah Mimika Baru berlangsung di Hotel Grandtembaga, Kamis (8/6/2023).
Kepala Distrik Mimika Baru, Dedy D Paokuma mengatakan sosialiasi ini merupakan pembekalan dari anggota TP PKK Mimika Baru kepada para kader Posyandu di 11 kelurahan dan 3 kampung agar mereka bisa mengetajui secara dini soal penyakit malaria dan stunting yang masih menjadi penyakit serius di tengah masyarakat.
Dengan diberikan pembekalan untuk tenaga sukarela ini, kata Dedy, mereka diharapkan bisa melihat situasi dan kondisi di masing-masing lingkungan agar bisa lakukan pencegahan pertama dan selanjutnya bisa koordinasi dengan pihak Puskesmas setempat.
“Jadi sosialisasi ini diberikan anggota TP PKK Mimika Baru untuk para kader kesehatan, ini mereka tenaga sukarela, jadi mereka bisa sampaikan info dan bagaimana atasi soal malaria dan stunting ini sebelum nanti koordinasi dengan Puskesmas setempat,” jelas Dedy.
Sementara itu, Sekretaris TP PKK Distrik Mimika Baru, Endang Letsoin menyebutkan dengan keterbatasan yang ada, mereka terus melakukan penguatan untuk para kader kesehatan dibawah binaaanya. Saat ini ada pembentukan Posyandu baru walaupun dengan segala keterbatasan guna menjawab persoalan masalah stunting dan malaria.
Kader-kader PKK kata Endang, tetap mendukung peran para kader kesehatan. Di mana, beberapa kelurahan di seputaran Timika seperti di Kelurahan Koperapoka yang masih ditemukan dua kasus stunting. Terjadinya stunting karena pola hidup keluarga yang kurang sehat. Untuk menangani ini bukan saja program yang harus ditanyain oleh PKK namun juga lintas sektor seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuab, Perlindungan Anak, Pemerataan Penduduk dan KB serta organisasi wanita dan swasta. SebB rata-rata yang terkena kasus stunting adalah rata-rata yang ekonomi keluarganya masih dibawah rata-rata.
Untuk mengatasi stunting di Posyandu lanjutnya, sering dilakukan pengecekan kesehatan, pemberian asupan vitamin dan Makanan Tambahan Bergizi untuk ibu dan anak. Kasus stunting sendiri masih ditemukan sebab rata-rata pasiennya tidak mengikuti pelayanan kesehatan dasar di Posyandu. Maka para kader Posyandu yang ada di wilayah distrik Mimika Baru ini diberikan pengetahuan sehingga bisa membantu dalam pelayanan dasar ke rumah-rumah. Untuk melakukan program kerjanya, PKK selalu bekerja sama dengan 3 Puskesmas yang ada di wilayah kerja Distrik Mimika Baru yakni Puskesmas Timika, Pasar Sentral dan Timika Jaya.
Para kader Posyandu setiap bulan melakukan pendataan juga untuk masyarakat yang datang. “Kami bersyukur juga sebagian besar sudah bisa mulai dilayani,” ujar Endang. Sementara untuk keterlibatan pihak swasta selama ini belum ada kerja sama. Begitupun dengan Freeport yang belum menjalin kerja sama untuk penanganan stunting.
Penanganan stunting di wilayah kerja Distrik Mimika Baru dilakukan dengan baik karena dukungan para kader Posyandu yang langsung turun ke rumah-rumah masyarakat. Sampai Mei data kasus stunting yang terdata di wilayah Kelurahan Timika Jaya sebanyak 2 kasus dan Koperapoka juga 2 kasus. Sementara untuk kampung lainya belum ditemukan adanya kasus stunting.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More