Diduga Gizi Buruk Ditemukan di Tengah Kota Timika, Anak 4 Tahun Kini Tinggal Kulit Pembalut Tulang

Isak Tarau bersama Ibunya (Foto:salampapua.com/Acik)

SALAM PAPUA (TIMIKA) – Sungguh miris… diduga gizi buruk, kondisi Isak Tarau yang merupakan anak usia 4 tahun dari pasangan Bapak Yosep Tarau dan Ibu Margareta Ema Rumu di  Jalur 5, RT 08, Kelurahan Koperapoka, Distrik Mimika Baru kini kondisi tubuhnya kurus tinggal kulit pembalut tulang.

Saat ditemui salampapua.com, Kamis (2/3/2023), Ibu kandung Isak, Margaretha Ema Rumu menjelaskan bahwa anaknya tersebut lahir di RSMM Caritas Timika tanggal 16 Mei 2018 dengan panjang 48 Cm dan berat 2800 gram. Isak kemudian mengalami sakit (Diare) dan mulai menjalani pengobatan tanggal 13 Oktober 2022, 2 November 2022, 19 November 2022, 6 Januari 2023 dan terakhir tanggal 5 Februari 2023.

“Sejak hamil, saya rutin jalani imunisasi sesuai anjuran tim medis. Saat lahir, badannya normal dan sehat. Saya lahirkan Isak melalui proses Cesar dan saat lahir itu badannya bagus sekali. Dia mulai sakit bulan oktober 2022, diawali dengan mencret dan kemudian warna kencingnya kuning, serta badannya dipenuhi sarampa,” ungkapnya.

Margareth menyampaikan, sejak menjalani pengobatan Oktober 2022 lalu, Isak diberi obat dan dosis sesuai usianya. Seiring waktu, berdasarkan keterangan dokter, Isak mengalami kurang darah, gangguan paru-paru, dan gangguan fungsi hati. Selama menjalani pengobatan, Isak sering demam dan batuk hingga saat ini limpahnya membesar dan matanya berwarna kuning.

“Itu yang dokter sampaikan. Dokter tidak sarankan untuk rawat inap, tetapi hanya disarankan untuk rutin jalani kontrol. Kami akan kontorl lagi tanggal 15 Maret 2023 sekalian ambil obatnya. Selama jalani pengobatan Isak selalu batuk dan demam, tapi langsung sembuh setelah dikasih obat yang biasa diminum,” kata Margaretha.

Sementara Ayah Isak, Yoseph Tarau berharap adanya perhatian atau bantuan dari Pemerintah dalam penanganan khusus bagi anaknya yang diakuinya telah pintar berbicara itu.

“Sekarang sudah enam bulan anak saya kondisinya seperti ini. Saya tidak ada penghasilan yang tetap. Mamanya juga hanya sebagai IRT urus Isak dan adiknya di rumah. Tidak apa-apa kalau anak kami dibilang gizi buruk, karena memang beginilah kondisinya. Padahal waktu Isak lahir sangat sehat dan badannya gemuk. Selama ini dokter anjurkan agar piring, gelas dan sendok harus disediakan khusus untuk Isak dan tidak boleh disatukan dengan orang lainnya,” ujar Yoseph.

Lebih lanjut disampaikan, sejak keadaan Isak diketahui media, bantuan dari pemerintah mulai datang, berupa susu, telur dan beras serta perlengkapan lainnya.

“Yang datang ada dari Dinas Kesehatan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Tokoh Pemuda Kamoro, Thomas Too menyampaikan bahwa kondisi yang dialami Isak merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan satu musibah yang harus ditanggung secara bersama-sama.

Kondisi ini juga tidak bisa dijadikan alasan untuk menyalahkan siapapun. Namun ini menjadi pelajaran bagi semua orang untuk lebih peduli dengan pola hidup yang sehat dalam keluarga dan di tengah masyarakat.

Kondisi ini pun harusnya menjadi perhatian serius secara bersama-sama, baik keluarga, tokoh-tokoh, pemerintah, PT Freeport Indonesia dan lainnya yang punya kepedulian terhadap gizi buruk.

“Kita tidak bisa salahkan siapa-siapa dalam kondisi ini. Ini menjadi catatan penting untuk kita tidak saling menyalahkan. Ini menjadi musibah bersama, karena ini terjadi di tengah kota. Kami sendiri juga selama ini sibuk dan tidak sadar bahwa ternyata kondisi seperti ini ada dalam lingkungan kami. Diharapkan dari Pemerintah melalui Dinas Kesehatan bisa memberi bantuan makanan bergizi bagi izak agar kembali sehat layaknya anak-anak lain seusianya,” ujarnya.

Sementara itu Ketua RT 08, Ester mengaku sedih dan prihatin atas kondisi Isak. Ia telah  melaporkan kondisi yang dialami Isak ke Pustu dan Puskesmas tapi tidak langsung ditanggapi.

“Bersyukur sekarang kondisi Isak mulai diketahui masyarakat luas dan mulai ada perhatian dari Pemerintah. Selama ini kami sudah lapor keadaan Isak, tapi sekarang baru mulai mendapat perhatian,” kata Ester.

Wartawan : Acik

Editor : Jimmy

Sumber: SALAM PAPUA Read More

Pos terkait