Pelaksanaan Lomba Penyuluhan Malaria di Kelurahan Wonosari Jaya, Kabupaten Mimika pada 22 April 2022 menjadi salah satu acara dalam rangkaian peringatan Hari Malaria Sedunia 2022. Rangkaian kegiatan dilakukan oleh PT Freeport Indonesia bersama pemerintah setempat untuk memitigasi wabah malaria sebagai penyakit endemik yang ada di Papua, termasuk Kabupaten Mimika (Foto:Istimewa)
SAPA (TIMIKA) – PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Pemerintah Kabupaten Mimika menggelar rangkaian acara dalam memperingati Hari Malaria Sedunia 2022 yang jatuh pada tanggal 25 April.
Berbagai kegiatan dilakukan secara tatap muka dan virtual, mencakup kegiatan pencegahan penularan malaria seperti webinar dan penyuluhan, perlombaan pengenalan jentik nyamuk malaria dan Kader Malaria, pembersihan lingkungan, serta pemeriksaan darah secara massal di Kelurahan Wonosari di Distrik Wania.
Rangkaian kegiatan ini dilakukan PTFI bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika untuk memitigasi wabah malaria sebagai penyakit endemik yang ada di Papua, termasuk di Kabupaten Mimika.
Manager External Communications PTFI, Kerry Yarangga mengatakan, dukungan PTFI kepada Pemkab Mimika untuk penanganan kasus malaria telah berlangsung secara berkelanjutan sejak tahun 2013. Salah satu bentuk dukungan PTFI adalah dengan menyalurkan pendanaan ke Pusat Pengendalian Malaria (Malaria Center) Kabupaten Mimika melalui Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK).
“PTFI mendukung pemerintah daerah untuk merealisasikan tahap pra-eliminasi dan eliminasi malaria bersama YPMAK sebagai salah satu mitra kami. Pada peringatan Hari Malaria Sedunia tahun ini, kami berharap masyarakat Mimika juga terus semangat membangun kesadaran untuk mengentaskan malaria dengan mendukung rangkaian program-program kesehatan dari pemerintah maupun swasta seperti PTFI,” kata Kerry dalam rilis yang diterima Salam Papua, Kamis (28/4/2022).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra mengungkapkan bahwa malaria telah menjadi isu kesehatan yang besar di Mimika selama bertahun-tahun. Saat ini, Kabupaten Mimika merupakan area dengan kasus malaria terbanyak di Papua, yaitu 40% dari total kasus malaria nasional.
Di tahun 2021 lalu, Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika mencatat sebanyak 119.167 kasus aktif dengan rasio 400 kasus per 1.000 orang penduduk. Dua puluh lima persen di antara para penderita malaria adalah anak-anak dan ibu hamil, yang menyebabkan peningkatan berbagai risiko kesehatan seperti gangguan tumbuh kembang anak dan janin, stunting, keguguran, gangguan kecerdasan, dan bahkan kematian.
Gala Diner Public Health dalam rangkaian acara peringatan Hari Malaria Sedunia 2022 dilaksanakan tanggal 9 April 2022 di Hotel 66, Timika. Dihadiri oleh 28 perusahaan yang mendukung program eliminasi Malaria di Kabupaten Mimika (Foto:Istimewa)
Untuk itu, lanjut dia, PTFI bersama pemerintah daerah dan sejumlah mitra lain terus menggencarkan berbagai upaya pencegahan dan penanganan malaria, mulai dari perkampungan hingga kota Timika di Mimika.
Sesuai Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2019, Pemkab Mimika menargetkan pra-eliminasi malaria dapat terlaksana di tahun 2026 dan eliminasi penuh malaria di tahun 2030. Penetapan target di atas merupakan realisasi pemerintah daerah atas mandat dari Kementerian Kesehatan melalui Surat Keputusan tentang target eliminasi malaria nasional.
Dalam hal ini, dirinya mengatakan, pihak Pemkab Mimika menyambut baik partisipasi PTFI dalam upaya pemberantasan malaria tersebut.
“Keikutsertaan pemangku kepentingan dari sektor swasta seperti PTFI untuk mendukung upaya yang dilakukan oleh pihak pemerintah sangatlah penting untuk membantu kami mencapai target nol kasus malaria di tahun 2030 nanti. Saya harap akan lebih banyak pemangku kepentingan yang mau terlibat dalam upaya-upaya pemberantasan malaria di semua sektor, tidak hanya sektor kesehatan, tetapi juga sektor pendukung misalnya pembangunan fasilitas kesehatan dan kebersihan,” ucap Reynold.
Editor: Jimmy R