8000 Masyarakat Mappi Hadiri Puncak Kegiatan Doa Pemulihan Kebangkitan Mappi

MAPPI – Tidak kurang dari 8000 masyarakat Kabupaten Mappi baik yang tinggal di Kota Kepi, perwakilan dari Distrik dan Kampung mengikuti puncak kegiatan doa pemulihan dan Kebangkitan Mappi yang dilaksanakan pada hari ketiga,”Minggu (25/09/2022). Doa tersebut dipimpin oleh Pastor John Bunay, Pr. serta didampingi sejumlah Pastor dan Pendeta di Kabupaten Mappi.

Rangkaian kegiatan diawali dengan Jalan Salib mulai dari halam SMP YPPK Yohanes Paulus Satu Kepi dan finish di Halaman Gereja Katolik Kristus Raja kepi, dilanjutkan dengan penancapan Salib didepan gereja Kristus Raja Kepi sebagai tanda kebangkitan. Serta doa pemulihan dan kebangkitan Mappi. Sebelum dilakukan penancapan salib terlebih dahulu dilakukan doa dari perwakilan 8 tokoh adat di Kabupaten.

Penjabat Bupati Mappi, Michael R. Gomar, S.STP, M.Si dalam sambutannya diakhir kegiatan menyampaikan terimakasih kepada, pimpinan dan anggota DPRD, Forkompimda, okoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan seluruh warga masyarakat, organisasi kemasyarakatan, OMK, ikatan cendikiawan, pemuda Katolik, GP Ansor, Banser, RAPI, saudara – saudari kami umat Muslim, Hindu dan Budha yang ikut terlibat dalam kegiatan ini.

“Kita bersyukur bahwa pada hari ini telah selesai kegiatan doa pemulihan Mappi dan diakhiri dengan penancapan salib perdamaian, salib pemulihan. Dimana melalui salib pemulihan ini kita semua telah menyerahkan pergumulan hidup kita agar pemulihan tanah Mappi dapat berjalan dengan baik dan dukungan seluruh masyarakat bisa terjalin dengan baik saling mengasihi, saling menghargai hilangkan semua iri hari rasa curiga, pikiran negatif dan saat malam hari ini saya sampaikan semboyan bahwa Mappi itu adalah Manusia Pilihan,”ucapnya.

Kata PJ Bupati Mappi adalah Manusia Pilihan, dan Kita disini semua adalah pilihan Tuhan yang ditempatkan diatas tanah ini untuk menjadi berkat bagi seluruh umat manusia.

“Saya pikir itu yang dapat saya sampaikan, sekali lagi kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapa Pastor John Bunay,Pr. bersama para Pastor, Pendeta dan seluruh pengurus FKUB, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh pemuda yang luarbiasa telah mendukung seluruh kegiatan ini. Kami pemerintah daerah pada prinsipnya tetap melakukan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Kami melakukan keterbukaan komunikasi dan kritikan kepada kami pemerintah sebagai wakil Allah diatas Bumi ini. Sehingga kritikan itu menjadi masukan untuk perubahan kebijakan yang lebih baik dalam pembangunan diatas tanah Mappi. Tanah kita sudah dipulihkan hati dan pikiran kita juga harus dipulihkan,”tegasnya.

Sementara itu Pastor John Bunay, Pr. usai kegiatan mengatakan, semoga melalui kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini memberikan pencerahan bagi semua masyarakat Mappi serta terus hidup untuk saling menghasihi dan melayani sebagai saudara.

Kata Pastor John Bunay, Pr. Mengatakan dirinya diundang oleh Pemerintah Daeeah melalui PJ Bupati datang ke Mappi ini dengan tiga agenda kegiatan mulai dari seminar rohani dengan tema “Hidup Adalah Kesempatan Untuk Saling Mengasihi Dan Melayani Sebagai Saudara”.

“Saya berharap semoga melalui seminar itu masyarakat yang hadir, umat yang hadir mendapat pencerahan mereka mengerti apa artinya hidup adalah kesempatan, bekerja untuk menghasilkan buah dalam suasana damai,”ungkapnya.

Pastor John menerangkan dan juga melalui Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) semoga umat, masyarakat di Kabupaten Mappi melihat bahwa kesempatan ini tidak boleh dimain-mainkan. Kesempatan ini untuk melakukan hal -hal yang baik buat sesama bahagia dan buat Tuhan itu tersenyum.

“Karena kita menemukan Tuhan itu dalam hidup yang bahagia dan damai, dimana kita berada dan harus memulainya dari keluarga. Dan dengan pencanangan salib saya yakin dan percaya tua – tua adat sudah berdoa hamba -hamba Tuhan sudah berdoa, semua jemaat sudah berdoa maka genaplah Sabda Tuhan ketika kalian sepakat meminta, maka doa kalian akan dikabulkan,”tegasnya.

Lanjut Pastor John dan pencanangan salib itu dirinya sangat yakin dan percaya, semua kutuk, semua hal yang menghambat sudah dikuburkan dan kebangkitan akan muncul.
Orang -orang disini akan berfikir lebih cerdas untuk kemajuan dirinya, keluarganya dan bangsanya. “Saya percaya Mappi pasti Bangkit, Mappi kamu tra kosong dan Tuhan Berkati,”tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama perwakilan tokoh adat dari suku Auyu, Dainatus Haibu mengatakan sesuai dengan kegiatan agama dari hari jumat sampai hari minggu ini.

“Kita menginginkan supaya Mappi ini tetap aman damai dan tentram, bebas dari semua kejahatan yang biasa terjadi di Mappi. Jadi kedepan Mappi lebih baik lagi dari sekarang.

Sementara itu biarawati, Suster Antoneta mengatakan kegiatan ini sangat luarbiasa.
kegiatan rohani seperti ini akhir -akhir ini jarang dilakukan namun dengan adanya kegiatan ini sungguh membuat masyarakat Mappi semua terus memperkuat imannya. Selain itu masyarakat semakin bersatu.

“Harapan saya kedepannya semoga dengan kegiatan kebangkitan rohani ini membuat kita semakin percaya akan kebaikan Tuhan dan selalu bersama.
Dan kedepannya diharapkan tidak ada lagi kelompok kelompok antara kita didaerah ini, tidak ada permusuhan dan hal tidak diinginkan. Namun dengan damai dan sukacita yang kita terima saat ini menjadi kekuatan untuk kehidupan kita kedepannya,”ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Mappi, AKBP Damianus Deddy Susanto mengatakan terkait dengan kegiatan yang sudah dilaksanakan selama tiga hari ini.

“Dimana kita melaksanakan ibadah pemulihan tanah Mappi yang melibatkan seluruh tokoh agama serta tokoh agama dan tokoh masyarakat yan ada di Kabupaten Mappi dilakukan dalam rangka doa pemulihan terhadap tanah Mappi.Kegiatan ini sangat positif dimana kita bisa melihat adanya kasih antara kita sesama dari awal mulai kegiatan ini dilaksanakan hingga selesai pada hari ini. Harapan saya dengan adanya doa pemulihan ini. Kepada masyarakat di Kabupaten Mappi yang mungkin hidup dalam kegelapan, setiap ada permasalahan selalu diselesaikan dengan hukum rimba. Makanya setelah doa pemulihan ini kedepannya hal -hal seperti itu tidak boleh dilakukan kembali, dan kita harus lebih saling mengasihi dan tidak ada lagi pertikaian yang dapat memisahkan kita. Kita disini memang berbeda -berbeda baik suku agama maupun ras dan adat istiadat berbeda tetapi mari kita jadikan perbedaan itu sebagai persatuan didalam Tuhan kita Yesus Kristus dan juga menjaga keutuhan NKRI,” pungkasnya.(*)

Sumber: Pojok Papua Read More

Pos terkait