TIMIKA, pojokpapua.id – Dalam rangka mengembangkan ekonomi masyarakat lokal yang menggeluti usaha peternakan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika kembali membagikan 200 paket bantuan ternak babi kepada masyarakat asli Papua.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Kepala Disnak Keswan Mimika, drh Sabelina Fitriani, MSi sekaligus dirangkaikan dengan pelatihan budidaya ternak babi yang digelar Kamis (6/7/2023) di Bobaigo Keuskupan Timika. Paket bantuan akan langsung diantarkan ke setiap peternak usai pelatihan.
Kepala Disnak Keswan Mimika, drh Sabelina Fitriani, MSi mengungkapkan bantuan ini menggunakan dana Otonomi Khusus (Otsus) sehingga sasarannya adalah peternak asli Papua. Tahun ini ada 200 kepala keluarga penerima 200 paket bantuan yang dibagikan. Paket itu terdiri dari sepasang ternak babi jantan dan betina, daun seng 5 lembar untuk kandang dan paku, serta pakan 2 sak.
Bantuan ini sebagai stimulan kepada peternak asli Papua untuk terus mengembangkan usaha ternak babi sehingga bisa meningkatkan pendapatan keluarga. Juga bisa menciptakan lapangan kerja di bidang peternakan. Dengan bantuan ini juga diharapkan bisa menjaga populasi babi di Mimika dan meningkatkan produksi hasil ternak.
Penerima bantuan tahun ini tersebar di 4 distrik yaitu Distrik Mimika Baru meliputi Kelurahan Timika Jaya, Busiri, Pasar Sentral, Timika Indah, Perintis, kebun Siri, Kwamki dan Sempan. Kemudian Distrik Wania tepatnya di Kelurahan Kamoro Jaya, Distrik Mimika Timur dan Distrik Kuala Kencana.
Sabelina mengatakan, penerima bantuan adalah peternak yang dianggap sudah mampu beternak dan sudah memiliki kandang. Sehingga bantuan yang diberikan untuk menambah ternak dan perbaikan kandang.
Dinas Peternakan Mimika lanjutnya, hampir setiap tahun selalu menyalurkan bantuan ternak kepada masyarakat. Bukan hanya babi tapi juga ayam potong, ayam kampung, ayam petelur. Bahkan dinas juga sudah mulai untuk mengembangkan ternak sapi. “Jadi tidak susah dapat bantuan ternak. Kalau memang beternak dijadikan sebagai sumber penghasilan, bisa sampaikan ke Dinas Peternakan,” ujarnya.
Sabelina mengungkapkan, salah satu tantangan peternak di Mimika adalah pakan yang memang masih didatangkan dari luar. Ini menyebabkan harga pakan di Timika cukup mahal sehingga sebagian peternak menggunakan sisa makanan. “Kita upayakan sediakan pakan ternak jadi yang tidak mahal,” ujar Sabelina.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More