TIMIKA, pojokpapua.id – Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) melaksanakan Pelatihan Berdasarkan Unit Kompetensi Bagi Pencari Kerja Orang Asli Papua (OAP) dan Lahir Besar Timika (LABETI) di Kabupaten Mimika Tahun Anggaran 2023.
Pelatihan Sertifikasi bekerjasama dengan beberapa Lembaga Pelatihan Kerja, Salon dan Barbershop yang ada di Kabupaten Mimika, Selasa (25/07/2023) di Timika. Kegiatan pelatihan dibuka oleh Pj Sekda Mimika, Petrus Yumte, SH MSi didampingi Kepala Disnakertrans Mimika, Paulus Yanengga, Ketua Komisi C DPRD Mimika, Aloysius Paerong.
Dikutip dari website resmi Diskominfo Mimika, Kepala Disnakertrans Mimika, Paulus Yanengga mengungkapkan pelatihan yang melibatkan 200 peserta tersebut didanai dengan dana Otsus Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp 4,8 miliar.
Peserta akan menjalani beberapa jenis pelatihan yakni mekanik alat berat, welder atau pengelasa, pertukangan, operator alat berat, barbershop, salon dan make up. “Kenapa perlu ada pangkas rambut? sebab, kita orang Papua menganggap itu pekerjaan yang biasa saja padahal pemasukan mereka luar biasa, sehingga anak-anak Papua yang pendidikannya tidak sampai tamat SD, perlu kita latih mereka dalam keahlian pangkas rambut yang baik,” ungkapnya.
Pelatihan serupa kata Paulus sudah dilakukan Tahun 2022, dengan menggunakan dana Otsus Rp 1 miliar dan jumlah peserta 100 orang. Beberapa lulusannya kini memiliki keahlian seperti dua orang perempuan Papua yang menguasai pengelasan.
Menurutnya, ini sebuah capaian luar biasa karena perempuan Papua selama ini dianggap tidak mampu bekerja di bidang seperti itu dan hanya bisa untuk laki-laki. Tapi lewat pelatihan akhirnya bisa membuktikan keahlian.
Pj Sekda, Petrus Yumte mengatakan pemerintah dan DPRD hadir menjadi fasilitator dan penggerak. “Bidang tenaga kerja menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi kami di Kota Timika karena menjadi salah satu Kabupaten di Papua dan mungkin Indonesia dimana kelompok pencaker hampir seluruh Indonesia membanjiri Mimika dari waktu ke waktu, dimana ada hampir 7000 atau 8000 orang pencaker dari angka itu saja terdapat 2000 OAP dan hampir dalam berbagai level pendidikan,” lanjutnya.
Pj Sekda mengungkapkan, bagian ini menjadi tugas pemerintah dalam mengambil kebijakan dengan memulai sebuah program pembinaan sumber daya manusia. Itu terwujud lewat kebijakan anggaran sebesar Rp4,8 miliar. “Artinya kebijakan pemerintah ada, masih kurang dan terbatas namun untuk langkah itu kita pasti maju bersama dengan semua komponen yanga da di Kabupaten mimika,” tegasnya.
Pj Sekda juga menyatakan, Pemda Mimika dan DPRD sudah membahas tentang pembangunan Balai Latihan kerja dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Lahan sudah disiapkan untuk memberi pelatihan bagi pencaker di Mimika.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More