Tim Waanal Brothers FC (WBFC) Mimika (Foto:salampapua.com)
SALAM PAPUA (JAYAPURA) – Waanal Brothers FC (WBFC) Mimika belum dapat mencetak sejarah untuk masuk ke tingkat nasional setelah ditahan imbang 2-2 oleh Persipani Paniai pada pertandingan yang digelar di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Sabtu sore (4/2/2023).
Melalui hasil imbang tersebut, WBFC Mimika dalam laga terakhirnya di Liga 3 Zona Papua tahun 2022 hanya mampu meraih poin 11, sementara Persipani Paniai memperoleh poin 14.
Diketahui 2 gol WBFC Mimika diciptakan oleh Cosmas Karmaka di babak pertama dan oleh Safiyudin Timin di babak kedua.
Setelah pertandingan tadi sore, para pemain WBFC Mimika tetap memiliki mental juara, karena tampak sukacita tetap terpancar dari raut wajah mereka dan dapat menjadikan pertandingan tersebut sebagai pengalaman bahwa dalam mencapai sebuah kemenangan tetap membutuhkan proses yang panjang.
Kapten Tim WBFC Mimika, Tabernacle Manurung mengaku bangga dengan rekan-rekan satu timnya.
“Menang-kalah itu hal biasa, tapi saya sangat bangga melihat teman-teman bermain all out di lapangan,” ujar Tabernacle yang dikeluarkan dari lapangan karena mengalami cedera di pertengahan babak pertama akibat mengalami benturan keras dengan pemain Persipani Paniai.
Sedangkan Yakob Tebay, pemain WBFC yang menempati posisi bek kanan mengungkapkan, walaupun pada pertandingan tadi hasilnya imbang dan membuat timnya gagal menuju ke tingkat Nasional, namun dirinya sebagai salah satu pemain senior yang tergabung di tim dapat memetik banyak pelajaran penting dari pertandingan tersebut.
“Adik-adik rekan satu tim yang walau pun masih junior karena umumnya berusia 18 tahun, tapi mereka tadi bermain sangat baik,” ujar putra asal Mimika ini yang biasa dipanggil Yakob.
Pelatih Kepala WBFC Mimika, Rochi Putiray menyampaikan terima kasihnya kepada manajemen dan juga kepada para pemain yang telah menunjukkan permainan yang cukup memuaskan.
Namun Coach Rochi mengaku dirinya akan melakukan evaluasi baik dari sisi kepelatihan maupun dari pemain itu sendiri.
“Para pemain harus lebih ditingkatkan lagi dari sisi mental saat bertanding karena karier mereka masih Panjang dan ke depannya akan menjalani pertandingan-pertandingan yang jauh lebih berat. Mereka juga harus belajar untuk keluar dari rasa takut dan lebih percaya diri saat berada di lapangan,” ungkap legenda sepakbola Indonesia ini.
Sementara itu, seorang talent scout sepakbola, Bili Dosantos mengatakan, permainan WBFC sangat menarik pada laga versus Persipani Paniai, mereka mampu mengimbangi dan menyaingi lawannya.
“Dilihat dari usia yang umumnya masih 18 tahun, para pemain WBFC merupakan potensi-potensi pesepakbola muda yang dimiliki Indonesa. Dalam pertandingan tadi mereka sempat unggul dua kali sebelum disamakan oleh lawannya,” ujarnya.
Wartawan/Editor: Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More