Kandang babi di pemukiman warga Nawaripi. (Foto: Salampapua.com/Evita)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Sejumlah warga Nawaripi, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah keluhkan polusi udara lantaran adanya kandang ternak (babi) yang dibangun di tengah kompleks padat pemukiman.
Warga mengaku sangat tidak nyaman, mengingat tiap saat mencium aroma kotoran ternak. Hal inipun menjadi polemik antar warga pemilik kandang ternak dan warga lain yang bermukim di sekitarnya.
“Kalau siang pas panas itu baunya busuk sekali. Apalagi kalau sore hari saat angin pas ada angin. Kita di lingkungan ini setiap saat tutup hidung, karena baunya menyengat ,” ujar Jumiati kepada Salampapua.com, Kamis (9/3/2023).
Ibu rumah tangga yang rumahnya hanya berjarak sekitar 50 meter di sebelah utara dari kandang ternak dimaksud mengaku, dirinya bersama warga yang lain penrah mengadu ke Kelurahan agar dilakukan penertiban.
“Saya bersama warga sekitar pernah mengadukan permasalahan ini ke Kelurahan Wania supaya pemerintah bisa lakukan penertiban. Kalau begini terus, kami yang dirugikan dengan bau yang menyengat,” ungkapnya.
Sementara Ketua RT 028, Kelurahan Wania, Hesti mengatakan, bau yang berasal dari limbah kandang ternak babi tersebut menimbulkan polemik antar warga dan pemilik kandang ternak.
“Sudah pernah terjadi polemik antara warga, karena kandang ternak itu dibangun dekat rumah warga lain dan di alam terbuka. Bau kotorannya tercium hingga radius sekitar 100 meter,” katanya.
Pasca polemik tersebut dilaporkan ke tingkat Kelurahan, pemilik membangun tembok yang mengelilingi kandang, sehingga bau itu mulai berkurang.
“sekarang sih sudah dibangun tembok keliling dan pengelolaan limbahnya tertutup, tapi waktu tertentu tetap saja muncul bau,” tuturnya.
Wartawan: Evita
Editor : Acik
Sumber: SALAM PAPUA Read More