Wakil Ketua II DPRD Mimika dan sekaligus anggota Fraksi PDI Perjuangan, Yohanes Felix Helyanan, S.E saat menjawab aspirasi masyarakat Ninabua (Foto:salampapua.com/Acik)
SALAM PAPUA (TIMIKA)– Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanes Felix Helyanan,S.E menggelar Reses II Masa Sidang III dan bertemu konstituennya di daerah pemilihan (Dapil) I yaitu di Kelurahan Ninabua, SP5, tepatnya di kompleks jalan masuk RSMM Caritas, Rabu (19/10/2022).
Dalam pertemuannya bersama puluhan masyarakat dari lima RT tersebut, anggata DPRD yang diusung Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P) ini menjaring beberapa aspirasi.
Di antaranya, masyarakat meminta agar pembagian Raskin ataupun bantuan pemerintah lainnya harus merata, tanpa adanya pilih kasih. Karena itu masyarakat mengusulkan, jauh lebih baik jika adanya pemekaran kelurahan, sehingga semua warga dapat terlayani atau tersentuh bantuan pemerintah.
Juga dikeluhkan terkait jalan lorong ke kompleks warga masih banyak yang belum permanen dan saat ini jalan yang ada merupakan jalan yang dibangun berdasarkan swadaya masyarakat. Untuk itu diharapkan sebelum periode pimpinan daerah saat ini berakhir, usulan tersebut dapat terealisasi.
“Saya berharap ke depannya harus ada pemerataan pembagian Raskin, karena selama ini hanya warga tertentu yang dapat, padahal banyak warga lain yang harusnya terima. Dan salah satu solusinya dengan pemekaran desa. Pembangunan jalan lorong di Ninabua masih banyak yang belum permanen. Jadi tolong Bapak Dewan bisa dorong persoalan itu ke Pemerintah,” ungkap Bapak Maricus Eo.
Usulan pemekaran desa atau kelurahan juga disampaikan oleh Paskalis Katiop. Paskalis juga mengeluhkan persoalan persediaan air bersih. Menurut dia, instalasi air bersih sudah masuk ke hampir semua rumah warga, tapi sampai saat ini belum dialiri air bersih.
“Kelurahan Ninabua harus dimekarkan. Ada juga persoalan yang selama ini dihadapi yaitu persoalan air bersih. Padahal instalasi sudah ada, tapi pasokan airnya belum ada sama sekali sampai sekarang. Mohon dari dewan bisa dorong hal itu,” kata Paskalis.
Sedangkan Revan, warga RT 17 mengeluhkan terkait pelayanan dari PLN. Dimana dia mengaku bahwa selama ini banyak lorong yang penerangannya ditanggung oleh masing-masing warga, baik dalam hal pemasangan tiang, kabel dan lampunya.
“Jadi kalau kami sebagai warga yang harus pasang tiang dan instalasi sendiri, lalu dimana tanggungjawab PLN. Padahal tarif PLN tetap kami bayar. Semoga usulan ini bisa dibahas di DPRD supaya PLN bisa melihat hal itu,” kata Revan.
Menanggapi aspirasi tersebut, Wakil Ketua II DPRD yang lebih akrab dipanggil Jhon Tie ini mengaku bahwa dirinya tidak ingin menjanjikan sesuatu yang muluk-muluk sesuai yang dikeluhkan warga. Namun semua aspirasi itu telah dicatat dan kemudian akan dibahas bersama OPD-OPD terkait di lingkup Pemkab Mimika.
“Usulan Bapak dan Ibu semua sangat luar biasa, tapi sebagai anggota legislatif kami sifatnya hanya bisa meneruskan. Memang persoalan yang dialami masyarakat harusnya menjadi perhatian pemerintah. Mudah-mudahan usulan ini bisa terakomodir melalui APBD ataupun anggaran lainnya,” ungkap Jhon Tie yang didampingi Sekretaris DPC PDIP Mimika, Alfian Akbar Belyanan.
Pantauan salampapua.com, usai menjaring aspirasi, Jhon Tie juga membagikan beberapa kebutuhan pokok kepada warga dan diakhiri dengan acara makan bersama.
Wartawan : Acik
Editor : Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More