TIMIKA | Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa memulai tugas pertama di Papua dengan mengunjungi Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (5/9/2022).
Kunjungan kerja pertamanya di Papua adalah untuk memastikan proses penanganan kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan warga sipil dan oknum anggota TNI AD.
“Perintah dari Bapak Panglima TNI dan arahan dari Bapak Kepala Staf Angkatan Darat bahwa kasus ini harus dibuka secara transparan memenuhi nilai-nilai akuntabilitas, baik dalam aspek keadilan hukumnya dan kecepatan,” kata Pangdam usai pertemuan bersama pihak Kepolisian dan Komnas HAM di Rimba Papua Hotel.
Ia menyebut saat ini penanganan kasus sudah sampai pada proses penyidikan, dalam hal ini para pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Karena itu, Ia berharap masyarakat terutama keluarga dari empat korban pembunuhan dan mutilasi bersabar untuk mendapatkan keadilan dan kepastian hukum yang sebenar-benarnya.
“Maupun dalam hal ini tersangka, harus mendapatkan hukuman yang setimpal, yang sesuai dengan perbuatannya,” tegasnya.
Pangdam juga berharap dampak situasi akibat kasus ini agar tidak menggangu situasi Kamtibmas di Papua, terutama di Kabupaten Mimika dan Nduga.
Karenanya Ia mengajak semua pihak menunggu proses hukum yang sementara sedang berjalan ini.
“Mari sama-sama kita menunggu hasil penyidikan ini sampai dengan tahap nanti di Pengadilan. Kita sama-sama mengawasi, kita sama-sama mengikutinya. Apabila ada hal-hal yang terlewatkan, mari sama-sama kita berikan masukan dan saran,” ajak Pangdam.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Tugas Pertama di Papua, Pangdam XVII/Cenderawasih Atensikan Kasus Mutilasi di Timika