TIMIKA | Kelompok separatis di Sorong, Papua Barat menyebut sempat menghadang Penjabat Bupati Maybrat Bernhard Eduard Rondonuwu, Sabtu (17/9/2022) pagi.
TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya mengklaim menghadang Bernhard bersama pasukan TNI ketika hendak meninjau SD YPK Kisor yang ditutup di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat.
Arnoldus Yancen Kocu, yang mengaku sebagai Komandan Operasi TPNPB Sorong Raya juga menunjukkan sebuah rekaman video saat pasukannya sedang mengibarkan bendera Bintang Fajar di halaman SD Kisor.
Dalam rekaman video beserta sejumlah foto, tampak sejumlah anggota TPNPB menenteng senjata laras panjang. Mereka bahkan melepaskan tembakan ke udara begitu bendera Bintang Fajar dikibarkan.
“Mereka (rombongan bupati) sudah masuk wilayah perang, sehingga di situ terjadi penembakan terhadap mereka yang paksakan sekolah dibuka. Tetapi tidak ada korban dari pihak TNI,” kata Arnold dalam laporannya kepada Jubir TPNPB Sebby Sambom.
Ia mengatakan, Panglima Kodap TPNPB Sorong Raya Denny Moss dan wakilnya Marthen Fadem bertanggungjawab atas serangan itu, serta mempertahankan wilayah yang kini mereka kuasai.
“Pada prinsipnya, sekolah dan aktivitas pembangunan tidak bisa dilaksanakan di wilayah perang TPNPB dengan TNI/Polri,” katanya.
Kapolres Maybrat AKBP Gleen Rooi Molle mengaku belum mengetahui kejadian itu termasuk adanya pengibaran bendera Bintang Kejora di SD Kampung Kisor.
“Saya juga baru dapat info ini, kita masih telusuri-telusuri,” kata Gleen.
Dia mengatakan baru pulang dari Distrik Ayamaru mengikuti prosesi pemakaman salah satu anggotanya yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
AKBP Gleen juga membantah adanya kunjungan PJ Bupati Bernhard Eduard Rondonuwu ke SD Kisor yang kemudian dihadang oleh kelompok separatis.
“Itu tadi Kabid Humas sudah konfirmasi ke saya. Saya bilang tidak ada kunjungan pak Pj (Bupati) ke situ, kalau ada saya kan ikut juga,” ucap dia.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : TPNPB Sebut Hadang Pj Bupati Maybrat di Aifat Selatan, Polisi: Tidak Ada