TIMIKA | Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) membeberkan bukti hasil rampasan senjata milik aparat TNI dalam peristiwa penyerangan yang dilancarkan pasukan TPNPB terhadap 36 prajurit TNI di Distrik Mugi – Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 15 April 2023.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyampaikan melalui keterangan tertulisnya, Rabu (3/5/2023), bahwa berdasarkan informasi yang diberikan kepadanya pada Selasa, 2 Mei 2023 dari Perek Kogeya, menyebut bahwa pasukan TPNPB telah menghilangkan nyawa 16 aparat militer Indonesia.
“Kami sudah tembak 16 Anggota TNI, itu benar dan bukan hoaks. Pimpinan aparat boleh menyangkal, tetapi kami sampaikan fakta. Oleh karena itu kami cantumkan foto bukti anggota yang tertembak dan juga semua peralatan aparat yang kami rampas,” ungkap Sebby.
Sebby dengan tegas menyebut aparat Indonesia telah berbohong dan menyembunyikan fakta gugurnya anggota mereka sendiri.
Kemudian, pasukan TPNPB selain menghilangkan nyawa belasan aparat militer, juga menyita beberapa peralatan militer lainnya seperti Handy Talkie (HT), telepon satelit, dan juga drone.
“Dan masih banyak lagi alat-alat militer yang kami masih pelajari dan akan melaporkan kemudian,” ujarnya.
Kemudian Debby juga mengungkap bahwa TNI-Polri melakukan penyerangan ke Pos Markas Esa di Distrik Mugi-Mam, Kabupaten Nduga. Penyerangan tersebut mengakibatkan 2 pasukan TPNPB tertembak, Wisurul Gwijangge selaku Komandan Batalion Mam tewas, sementara Emepben Gwijangge terluka akibat terkena tembak.
“Atas peristiwa tersebut telah dilaporkan dari markas Kodap III Ndugama-Derakma oleh Panglima Brigjend Egianus Kogeya, menyatakan akan melakukan tindakan pembalasan buat pasukan teroris Indonesia,” demikian disampaikan Sabby.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberikan pernyataan terkait penyerangan oleh kelompok sipil bersenjata (KST) yang terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Panglima dalam konferensi pers di Mako Lanud Yohanis Kapiyau, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Selasa, 18 April 2023, menegaskan bahwa kontak tembak yang terjadi di Distrik Mugi menyebabkan 1 prajuritnya gugur atas nama Pratu Miftahul Arifin. Selain itu, empat anggota lainnya masih hilang dan empat anggota terkena tembakan.
Panglima membeberkan kejadian bermula ketika pada tanggal 15 April 2023 sebanyak 36 anggota TNI melakukan patroli pencarian pilot pesawat Susi Air, Capt. Philip Mark Mehrtens. Para anggota kemudian diserang KST hingga terjadi kontak senjata mengakibatkan empat orang terkena tembak dan satu meninggal dunia.
“Ke 36 anggota TNI diserang oleh KKB sehingga terjadi kontak tembak yang mengakibatkan satu prajurit TNI atasnama Pratu Miftahul Arifin terjatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter dan empat terkena luka tembak,” ungkap Panglima dalam Konferensi Pers itu.
Kelompok sipil bersenjata di Papua menunjukkan hasil rampasan mereka berupa peralatan militer dalam aksi penyerangan terhadap aparat TNI di Distrik Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 15 April 2023. (Foto: Ist)
Sementara pada saat itu empat personel TNI yang terluka terkena tembak telah dievakuasi ke Mimika, guna mendapatkan perawatan di RSUD Mimika.
Sedangkan, jenazah Pratu Miftahul Arifin saat itu juga belum bisa dievakuasi lantaran terkendala cuaca, kemudian empat personel TNI lainnya belum terkonfirmasi saat itu dan masih dilakukan pencarian.
Kemudian pada 19 April 2023, Penerangan Kodam (Pendam) XVII/Cenderawasih mengeluarkan pernyataan pers bahwa tim gabungan TNI-Polri berhasil menemukan empat jasad korban peristiwa penyerangan KST terhadap prajurit TNI di Distrik Mugi. Keempat jenazah itu telah dievakuasi ke Mimika untuk ditangani lebih lanjut.
Kolonel Kav Herman Taryaman selaku Kapendam XVII/Cenderawasih menyatakan penemuan empat jasad korban termasuk didalamnya adalah Pratu Miftahul Arifin.
“Puji syukur berkat dukungan, support dan do’a dari semua pihak, bahwa Tim Gabungan TNI-Polri berhasil menemukan 4 Prajurit TNI termasuk didalamnya Pratu Miftahul Arifin yang dalam proses pencarian dengan kondisi meninggal dunia,” kata Kapendam dalam keterangannya.
Sementara tiga jenazah korban lainnya masing-masing Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan dan Prada Sukra. Seluruhnya itu disebut personel dari satuan Yonif Rider 321/GT/13/1 Kostrad.
Para korban ditembak KST dalam peristiwa penyerangan pada 15 April 2023. Mereka diserang dan ditembak oleh KST sehingga terpencar saat berupaya mengevakuasi jenazah Pratu Miftahul Arifin, yang juga Prajurit Satgas Yonif R 321/GT di Distrik Mugi-Mam kompleks.
Kemudian korban kelima kontak tembak antara TNI dengan KST di Distrik Mugi kembali ditemukan. Saat itu, 23 April 2023, dikutip dari situs resmi Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengucapkan duka yang sangat mendalam atas gugurnya Pratu Faris Kahairudin, personel dari Satgas Yonif Rider 321/GT.
Almarhum merupakan korban kelima yang gugur dalam serangan KST di Distrik Mugi-Mam kompleks pada 15 April 2023.
Jasad Almarhum Pratu Faris ditemukan oleh tim gabungan yang sejak peristiwa kontak tembak terjadi terus mencari dan menelusuri tempat kejadian.
Jenazah Pratu Faris langsung dievakuasi ke Mimika, selanjutnya dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika untuk pemulasaraan. Besoknya, Senin, 24 April 2024 jenazah korban diterbangkan ke kampung halamannya di Magelang.
Pihak TNI sebelumnya juga menuding Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom menyebar informasi tidak benar atau hoaks terkait peristiwa penyerangan di Distrik Mugi-Mam kompleks, Kabupaten Nduga.
Pasalnya, Sebby Sambom waktu itu menyampaikan ada 6 prajurit TNI yang ditembak mati pasukan TPNPB dan 9 lainnya ditawan atau disandera. Hal itu disampaikan Sebby berdasarkan laporan dari kelompok Egianus Kogoya ke Markas Pusat TPNPB-OPM. Bahkan dalam laporan itu, pasukan TPNPB juga merampas senjata api para prajurit TNI yang ditembak mati berserta amunisi dan peralatan militer lainnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : TPNPB-OPM Beberkan Bukti Rampasan Senjata Hasil Penyerangan di Mugi, Nduga