MERAUKE | Puluhan jurnalis di Merauke yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Daerah (KWD) Provinsi Papua Selatan menggeruduk Kantor Telkom Indonesia Daerah Merauke yang terletak di Jalan Misi, Merauke, Papua Selatan, sekitar pukul 10.00 WIT, Senin (8/1/2024).
Para jurnalis yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Daerah Papua Selatan itu melakukan aksi peletakan karangan bunga sebagai simbol dukacita atas gangguan jaringan dan menggelar mimbar bebas di halaman kantor.
Aksi mimbar bebas dilakukan untuk menyikapi masalah gangguan jaringan internet di wilayah Merauke dan sekitarnya yang sudah terjadi sejak 4 Januari 2024 lalu.
Dari pantauan, para jurnalis mengenakan kain putih sebagai pengikat kepala bertuliskan “RIP Telkom”. Mereka bergerak dari titik kumpul di Kantor Pos Merauke dan berjalan kaki menuju Kantor Telkom sambil membawa spanduk dan masing-masing memegang karangan bunga bertuliskan “Komunitas Wartawan Daerah Papua Selatan Mengucapkan Turut Berdukacita atas Matinya Telkom.”
Di halaman Kantor Telkom Merauke, para wartawan menyampaikan orasi yang dipimpin langsung oleh Ketua Komunitas Wartawan Daerah Papua Selatan, Emanuel Riberu dan dipandu oleh Koordinator Lapangan (Korlap), Hendrik Resi.
Sebelum menyampaikan orasi, para jurnalis ini mendesak Kepala Kantor Daerah Telkom (Kakandatel) Merauke, Justino Fernades untuk hadir di hadapkan peserta aksi guna mendengarkan langsung tuntutan yang disampaikan.
Kurang lebih selama dua jam orasi yang disampaikan terkait masalah gangguan jaringan internet. Para Jurnalis Papua Selatan itu kemudian memberikan rekomendasi tuntutan yang disimpulkan dalam tujuh poin pernyataan sikap.
Tujuh poin tuntutan itu antara lain, segera dilakukan pemulihan jaringan internet, membuka secara transparan kepada publik terkait kerusakan dan proses perbaikan, meminta para penegak hukum untuk melakukan investigasi kerusakan internet yang kerap terjadi.
Kemudian para jurnalis menuntut pemberian kompensasi dan ganti rugi kepada pengguna layanan ( pelanggan Telkom dan Telkomsel), menyediakan akses internet secara gratis kepada pengguna sebagai bentuk kompensasi (jangan dijadikan bisnis), mendesak pemerintah daerah mengadakan provider lain sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan di era digitalisasi.
Pemerintah daerah juga didesak untuk memperbanyak titik internet bakti sebagai antisipasi kerusakan jaringan internet dan jika tuntutan ini tidak mendapat perhatian serius dari pihak Telkom, Jurnalis Papua Selatan akan memberitakan kerusakan jaringan internet setiap hari.
Dalam orasinya, Ketua Komunitas Wartawan Daerah Papua Selatan, Emanuel Riberu menilai PT Telkom dengan anak perusahaannya Telkomsel selaku penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan internet, tidak proaktif mendukung program pemerataan pembangunan pemerintah pusat yang berbasis digitalisasi.
Emanuel menyebutkan, pemerintah di satu sisi mendorong program pembangunan berbasis teknologi dengan sistem digitalisasi di seluruh Indonesia termasuk di Papua Selatan. Di sisi lain, penyediaan infrastruktur penunjang telekomunikasi terutama jaringan internet bagi masyarakat Papua Selatan sangat tidak mendukung.
“Sering kali terjadi kerusakan dengan alasan yang dibuat bahwa gangguan layanan internet akibat putusnya kabel optik bawah laut di ruas Merauke-Timika,” ujar Emanuel dalam orasinya.
Dampak dari gangguan internet, lanjutnya, masyarakat menderita kerugian karena sehari-hari mereka mengandalkan jaringan internet untuk usaha bisnis, pekerjaan dan sebagainya.
Menurut dia, akibat kerusakan ini, kerugian masyarakat sangat besar.
“Sebenarnya tidak dapat terbayar dengan Telkom hanya sekedar memohon maaf, mengembalikan paket data atau meringankan biaya Indihome atau kompensasi lainnya. Namun demikian masyarakat masih berharap kebijakan Telkom atas kerugian yang dialami itu,” ujarnya.
“Kami meminta Telkom Merauke untuk memberikan kompensasi serta akses WIFI gratis kepada masyarakat selama jaringan internet di Merauke bermasalah. Telkom pantas bertanggungjawab kepada masyarakat Merauke dan sekitarnya di Papua Selatan, mengingat kerugian masyarakat tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh Telkom,” tegas pria kelahiran Flores NTT ini.
Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Daerah Telkom (Kakandatel) Merauke, Justino Fernandes mengapresiasi para Jurnalis Papua Selatan yang memberikan masukan melalui aksi mimbar bebas itu.
Menurutnya, aksi yang dilakukan para jurnalis memberikan masukan berharga untuk perbaikan Telkom kedepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Merauke.
“Saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Merauke atas gangguan jaringan karena putusnya kabel optik di laut Merauke-Timika. Kami akan melakukan perbaikan kerusakan ini secepatnya,” ucap Justino Fernandes.
Justino menyebutkan bahwa kapal perbaikan kabel optik akan berangkat dari Batam menuju Makassar pada tanggal 14 Januari 2024 dan akan tiba di Merauke pada 28 ,29 atau 31 Januari 2024 untuk melakukan perbaikan kabel optik yang terputus yang menyebabkan penurunan layanan jaringan internet.
“Estimasi kami jaringan akan normal kembali pada 6, 7 atau 8 Februari 2024 mendatang. Kami akan memberikan layanan internet gratis bagi masyarakat di Kantor Telkom Cabang Merauke dalam waktu dekat ini,” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Terdampak Gangguan Jaringan, Jurnalis ‘Geruduk’ Kantor Telkom Merauke