TIMIKA -Peternak di Timika membutuhkan ratusan ton pakan ternak setiap bulan. Semuanya didatangkan dari Surabaya dengan biaya pengiriman yang cukup mahal. Ini membuat harga pakan di Timika juga ikut mahal.
Anggota DPRD Mimika dari Fraksi Golkar, Risal Pata’dan menilai Mimika harus bisa memproduksi bahan baku yaitu jagung kering. Menurutnya, ini bisa menekan pengadaan pakan dari luar Timika hingga 60 persen. “Kalau kita sudah bisa produksi pakan ternak di sini maka akan menekan pengiriman dari luar 59-60 persen, jagung di Timika itu ditanam subur sekali, cocok dengan kontur tanah di sini,” Risal pada Rabu (21/12/2022).
Risal bahkan sudah berencana membuka lahan perkebunan jagung di Distrik Iwaka seluas 200 hektar. Rencana ini disebut sudah didukung Pemkab Mimika dalam hal ini Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan. Adapun rencana pembukaan lahan pertanian jagung ini kata Risal, dilakukan secara swadaya oleh masyarakat yang tergabung dalam koperasi tani.
Jagung yang akan ditanam nantinya adalah jagung khusus untuk bahan pakan ternak. “Kita di Timika ini sulit mendapatkan bahan pakan ternak, melihat ini saya mau kita buka terobosan di Timika, seperti presiden kita yang punya program ketahanan pangan, maka kita harus laksanakan ini di daerah,” jelasnya.
Ia mengungkapkan kebutuhan pakan ternak yang didatangkan setiap bulan mencapai Rp 900 juta dengan biaya pengiriman Rp 100 juta untuk empat kontainer. Jadi dengan pengembangan perkebunan jagung disebut bisa menekan. Tahun 2023 mendatang, akan diawali dengan penanaman seluas 1 hektar dan pembangunan sarana pengolahan.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More