TIMIKA, pojokpapua.id – Sejak didirikan pada 2006, Universitas Timika (UTI) belum pernah mendapat perhatian dan dukungan pemerintah daerah. Selama 17 tahun, mahasiswa UTI masih menggunakan gedung yang kurang layak untuk melakukan aktivitas perkuliahan.
Agar mendapat perhatian pemerintah daerah, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UTI menggelar aksi damai di Kantor DPRD Mimika pada Selasa (30/5/2023). Mahasiswa menuntut Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika untuk tidak mengabaikan pembangunan kampus UTI.
Di hadapan para anggota Komisi C, Koordinator aksi demo damai, Yoki Sondegau mengatakan kampus UTI yang dididirikan oleh tokoh-tokoh Amungme sejak Tahun 2006. Namun sampai saat ini tidak ada perhatian dari pemerintah untuk pembangunan gedung kampus UTI. Padahal kampus tersebut mengakomodir anak-anak asli Amungme dan Kamoro sehingga selayaknya diperhatikan pemerintah.
Senada dengan hal itu, Ketua BEM, Onan Kobogau menyebut kesejahteraan akan terjawab apabila pendidikan maju dan diperhatikan. Maka, BEM berharap Pemda harus membangun gedung kampus yang besar agar generasi penerus bangsa ini tetap bisa berkuliah di Timika tanpa harus keluar daerah.
Selama ini fasilitas ruang belajar kata tidak mendukung dan memadai padahal mahasiswa UTI 90 persen adalah Amor dan lima suku kekerabatan.
Menanggapi tuntutan tersebut, Ketua Komisi C DPRD Mimika, Aloisius Paerong mengatakan wakil rakyat sudah menerima aspirasi dan akan memperjuangkanya kepada yang lebih berwenang. Ini akan jadi perjuangan oleh Komisi C, karena ini adalah tanggung jawab.
Setelah ini akan dijadwalkan untuk pertemuan dan perwakilan bisa berkoordinasi dengan wakil rakyat mempertanyakan sejauh mana aspirasi ini dipertanggungjawabkan.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More