Tak Hanya Obat Malaria Biru, Kina Pun Kosong di Sejumlah Apotek di Timika

TIMIKA | Kekosongan obat dehidro artemisinin piperaquine (DHP) Frimal atau obat malaria biru untuk menyembuhkan sakit malaria hingga kini masih terjadi di Mimika.

Bahkan sejumlah Apotek di Mimika tidak hanya obat malaria biru saja yang kosong, namun obat Kina juga mulai kosong karena banyaknya permintaan sebagai pengganti obat biru.

Penanggung jawab Apotek Kamoro, Rahmadany menjelaskan pihaknya sebagai apotik swasta memesan obat melalui Pedagang Besar Farmasi (PBF) namun memang di pabrik juga distributor saat ini mengalami kekosongan. 

“Ini sudah lebih dari 3 bulan mungkin mulai Juli mulai kosong sama sekali,” kata Rahmadany saat ditemui di Apotek Kamoro, Rabu (24/8/2022).

Selain obat biru, Kina juga kini telah kosong di Apotek Kamoro sebab kelangkaan obat biru tersebut menyebabkan banyak permintaan obat kina dari pasien.

Dijelaskan untuk Kina Pemesanannya biasa  melalui PT Kimia Farma, di Papua ada di Jaypura namun tetap kosong juga saat pihak Apotek Kamoro memesan.

“Jadi pasien terpaksa harus mencari ke apotik atau klinik lain. Soalnya kalau stok terbatas setiap pasien kita kasih nanti habis juga. Kita sementara coba usahakan dari Surabaya distributor yang Surabaya. Kalau dari jayapura kosong,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bisa saja akan berdampak ke harga jika Kina dikirim dari Surabaya.

“Biasanya akan berdampak ke harga, pertama karena ongkirnya, kedua yah karena langka jadi bisa jadi harga naik juga,” pungkasnya.

Sementara itu Septi, Penanggung Jawab Apotek K24 menuturkan permintaan obat birumemang tinggi namun saat ini obat biru mengalami kekosongan hingga di distributor resmi.

“Di sini (K24) obat biru sudah habis sejak sebulan serakhir ini, biasanya kita bisa dapat di distributor lain tapi memang di sana juga sudah tidak ada sama sekali,” ungkapnya.

Pihaknya juga tentu terus berupaya agar bisa mendapatkan stok obat biru kembali sebab malaria, terapinya harus cepat dan obat juga harus dihabiskan.

“Kita sudah ada upaya tapi memang obatnya sudah ndak ada. Jadi kita pemesanannya dari distributor PBF kebetulan kalau K24 kerjasama juga distributor di Jayapura dan ada di Surabaya dan kebetulan juga semua kosong,” ungkapnya.

Senada dengan Rahmadany Septi juga mengatakan obay Kina juga sudah kosong di Apotek K24 sejak seminggu terakhir.

“Memang pasien lebih suka obat biru karena obat biru kan cuman tiga hari  minumnya, sementara kina kan terapinya satu minggu jadi pasien lebih suka obat biru cuma karena obat biru tidak ada jadi mereka okelah mau diterapi kina tapi ujung ujungnya kina juga habis. Kita usahakan memesan tapi memang kosong juga di distributornya. Memang untuk obat terapi malaria memang rata rata kosong itu untuk Apotek yah kalau klinik kita kurang tau,” pungkasnya.

 

Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Tak Hanya Obat Malaria Biru, Kina Pun Kosong di Sejumlah Apotek di Timika

Pos terkait