JAYAPURA | Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran yang menghanguskan ratusan kios dan belasan ruko di Pasar Phara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (6/1/2023) sekira pukul 16.09 WIT.
“Belum diketahui penyebab pasti kebakaran, Satuan Reskrim Polres Jayapura masih melakukan penyelidikan. Nanti akan dilakukan olah TKP oleh Unit Identifikasi guna mengetahui penyebab pastinya kebakaran,” kat Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Polisi Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya yang diterima Seputarpapua.com, Jumat malam.
Mantan Kapolres Yahukimo ini juga menyebut bahwa kebakaran hebat di pasar itu tidak memakan korban jiwa maupun luka-luka. Hanya saja, dalam musibah ini kurang lebih 436 lapak atau kios dan 15 ruko ludes terbakar.
“Kalau untuk kerugiaan materil masih dalam pendataan anggota di lapangan,” ujarnya.
Kabid Humas menjelaskan, kronologi kebakaran berdasarkan keterangan salah satu saksi di lapangan, bahwa
sumber api pertama kali muncul di kios pakaian cakar bongkar (cakbor). Para pedagang dan warga sekitar sempat bahu membahu untuk memadamkan api serta menyelamatkan barang dagangan, namun api terus menjalar dan membesar.
“Karena bahan baku bangunan kios rata-rata terbuat dari kayu dan tripleks sehingga membuat api dengan cepat membesar lalu merambat ke lapak dan bangunan lainnya,” bebernya.
Lanjutnya, anggota Polres Jayapura yang menerima laporan dari warga soal kabakaran sekitar pukul 16.15 WIT langsung menuju ke TKP.
“Mereka (anggota) juga membantu memadamkan api, dan melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian,” kata Kabid Humas.
Sekitar tiga jam lamanya, api baru berhasil dipadamkan tepat sekitar pukul 19.12 WIT. Dalam pemadaman pihak Polisi mengerahkan 4 unit mobil Damkar masing-masing dari Yonif RK 751/VJS, water canon Polres Jayapura, BNPB Kabupaten Jayapura dan Pemkab Jayapura.
“Ada dibantu juga dari mobil suplai air bersih,” terangnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Sumber Api dari Kios Cakbor, Polisi Masih Selidiki Pemicu Kebakaran Pasar Phara Sentani
