Suasana kegiatan FGD (Foto:salampapua.com/Evita)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Badan Pertanian Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika menggelar Focus Grup Discussion (FGD) dengan mengangkat tema “Bersama Kita Dongkrak Ekspor Komoditas Pertanian Asal Papua Tengah”, sebagai wujud untuk mendorong pentingnya ekspor komoditas pertanian asal Papua Tengah, yang dilaksanakan di hotel Horison Ultima Timika, Selasa (21/3/2023).
Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika Ferdi S.P.,M.Si mengatakan, dengan mendorong ekspor komoditas pertanian, diharapkan dapat meningkatkan devisa khususnya di Papua Tengah.
Karantina Pertanian telah ditunjuk sebagai koordinator pelaksanaan ekspor komoditas pertanian sesuai dengan Permentan nomor 19 tentang membangun ekspor komoditas pertanian dan Permentan nomor 7 tahun 2020.
“Dengan adanya arahan itu kita mempunyai program yang dikenal dengan Gratieks atau Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor, khususnya komoditas pertanian,” ujarnya.
Adapun langkah strategis Kementerian Pertanian yang telah diupayakan yakni dengan meningkatkan produk ekspor komoditas pertanian, menambah mitra dagang dan lain-lain. Adapun produk unggulan atau komoditas potensial di Mimika, yang menurut Ferdi, dapat dimanfaatkan untuk ekspor yakni kopi dan kelapa.
“Di Mimika banyak komoditas potensial, seperti kopi dan kelapa. Jadi harapannya kita bisa bersama bahu membahu dalam meningkatkan ekspor komoditas pertanian,” harapnya.
Sementara itu Plt Asisten II Setda Mimika Petrus Lewa Koten mengatakan, ada lima langkah strategis dalam mencapai Gratieks yakni meningkatkan volume ekspor, mendorong pertumbuhan ekspor baru, menambah ragam komoditas ekspor, meningkatkan frekuensi, dan menambah negara mitra dagang.
Petrus mengungkapkan, produksi petani yang berlimpah tanpa adanya tujuan distribusi pasar akan membuat harga komoditas yang dijual petani sangat rendah, karena melimpahnya komoditas tersebut. Hal itu tidak sebanding dengan biaya produksi, tenaga dan waktu yang sudah dikeluarkan.
Dalam rangka menanggulangi hal tersebut, kegiatan FGD ini merupakan langkah yang strategis. Selain dalam rangka memperkuat harmonisasi dan jejaring koordinasi yang kuat antara pemangku kelembagaan yang berwenang, guna mempercepat ekspor komoditas pertanian melalui komitmen bersama klinik ekspor terintegrasi secara digital menuju petani maju, mandiri dan modern.
“Klinik ekspor juga meningkatkan sinergitas pemerintah daerah dengan pemerintah pusat untuk mendorong peningkatan ekspor komoditas pertanian,” tegasnya.
Ia berharap kolaborasi yang dihasilkan dari FGD mampu mewujudkan komitmen bersama, dalam mendongkrak ekspor komoditas pertanian secara kualitas, kuantitas, dan kontinuitas melalui layanan klinik ekspor terintegrasi secara digital.
“Saya berharap melalui forum bersama ini sebagai upaya mempersingkat birokrasi dari hulu ke hilir dan percepatan layanan secara cepat, cermat dan akurat dapat terwujud,” tutupnya.
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More