JAYAPURA | Isu penculikan anak di Tanah Papua rupanya belum juga berakhir. Bahkan, hoaks penculikan ini sudah memakan korban jiwa.
Jika sebelumnya wanita di Sorong diarak dan dibakar hingga tewas usai dituduh menculik anak. Kemudian disusul kerusuhan di Wamena, Jayawijaya hingga belasan warga meninggal dunia. Kali ini, akibat hoax dari isu penculikan anak menyebabkan seorang supir lajuran Jayapura – Wamena harus meregang nyawa di Kampung Meteor, Distrik Airu, Kabupaten Jayapura, Senin (6/3/2023).
Kapolres Jayapura AKBP Frederickus W.A Maclarimboen membenarkan peristiwa naas tersebut. Bahkan,
ia membentuk tim khusus guna mengungkap kasus yang menyebabkan kematian sopir tersebut.
“Iya benar akibat termakan hoax, sopir berinisial H itu dikeroyok hingga tewas. Maka itu, kita bentuk tim untuk mengungkap kasus ini,” katanya di Jayapura.
Kapolres menerangkan kejadian berawal saat korban bersama empat rekan sopir lainnya mengendarao 4 unit truk berangkat dari Kabupaten Jayawijaya menuju Kabupaten Jayapura.
Setelah tiba di Kampung Malili, kelima sopir tersebut dipalang oleh warga setempat dengan alasan pemeriksaan terkait isu penculikan anak.
“Saat dilakukan pemeriksaan oleh warga setempat, 1 unit mobil triton dan 2 unit motor datang ke TKP pemalangan dan langsung melakukan pengrusakan terhadap truk yang dipalang oleh masyarakat,” ucapnya.
Melihat masyarakat semakin brutal merusak kendaraan, kelima sopir tersebut berpencar dan melarikan diri ke hutan-hutan untuk menyelamatkan diri.
“Namun sayang korban H yang ingin meminta pertolongan di salah satu camp PT. Yasa yang jaraknya sekitar 30 meter dari lokasi pemalangan malah mendapat penganiayaan menggunakan kayu dari pelaku YW (57) yang merupakan security camp. PT Yasa dan DA yang sudah termakan informasi hoax tentang penculikan anak,” jelas Kapolres.
Pasca pengeroyokan terhadap korban, pelaku YK (21) lalu membawa lorban menuju Jembatan Meteor yang berjarak sekitar 500 meter dari camp PT Yasa dikuti pelaku YW, SP dan DA.
“Saat di Jembatan Meteor, pelaku YK membanting korban di tengah jembatan dan menikam korban dengan pisau badik sebanyak 2 kali di bagian dada. Dan saat terjadinya penikaman, pelaku SP (21) dan pelaku DA bertugas memantau situasi dan memberikan penerangan menggunakan senter,” beber Kapolres.
Melihat Kondisi H yang sudah berlumuran darah, Keempat pelaku mencoba menghilangkan jejak dengan membuang korban dengan badik ke Sungai Mamberamo.
“Mendapatkan Informasi, Timsus Polres Jayapura bergerak ke Airu untuk melakukan pencarian keempat supir truk. Keempatnya berhasil ditemukan oleh petugas dalam kondisi selamat,”kata Kapolres.
Sementara dari informasi yang didapatkan, Timsus Polres Jayapura kembali melakukan pencarian pelaku pembunuhan korban H dan berhasil meringkus para pelaku yakni SP (21), DA (28), YW (57) di Distrik Airu, Kabupaten Jayapura. Sedangkan YK (21) diringkus saat sudah berada di Sentani.
“Untuk pelaku DA (28) yang sebelumnya buron, sudah kami tangkap dan sementara diamankan di Pos Pol Airu, sedangkan para pelaku lain sudah mendekam di sel tahanan Polres Jayapura guna menjalani proses hukum,” kata Kapolres.
“Sementara korban H hingga sekarang masih dilakukan pencarian oleh tim Polres Jayapura dan Basarnas Jayapura dibantu masyarakat sekitar,” timpalnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Sopir Lajuran Jayapura-Wamena Dibunuh Akibat Warga Termakan Isu Penculikan