Sikapi Persoalan di Puncak Jaya, Pemprov Papua Tengah Kirimkan Tim Mediasi

TIMIKA, Seputarpapua.com | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menggelar rapat terbatas pada Kamis, 18 Juli 2024 bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) untuk menyikapi permasalahan yang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya.

Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk mengatakan, rapat yang digelar adalah untuk membahas bagaimana respon maupun keterlibatan semua pihak terutama pemerintah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya.

“Saya telah mengintruksikan seluruh jajaran dan TNI-Polri serta MRP untuk membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak Jaya menyelesaikan permasalahan ini,” ungkap Pj Gubernur Ribka Haluk dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Jumat (19/7/2024).

Ribka Haluk menerangkan, peristiwa yang terjadi pada tanggal 16 Juli 2024 dan menyebabkan adanya korban jiwa serta kerugian material, telah disikapi bersama-sama. Ia bahkan menegaskan telah mengirimkan tim yang dipimpin Staf Ahli Gubernur untuk membantu Pemkab Puncak Jaya melalui mediasi dengan pihak-pihak yang berkaitan.

“Sejak awal kejadian, komunikasi dengan pemda setempat terus kami lakukan. Lalu kami memberikan petunjuk kepada Bupati dan jajarannya untuk melakukan tahapan mediasi antara masyarakat,” katanya.

“Puji Tuhan kami sudah mendapat laporan terbaru, ada progresnya baik. Tapi ini tidak sampai disini, kami akan terus mengupayakan mediasi dan secara berjenjang kami juga melaporkan kepada Pak Menteri (Menteri Dalam Negeri,red),” imbuhnya.

Ribka mengaku bersyukur tim perdamaian yang meliputi Kesbangpol, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, MRP dan TNI-Polri telah tiba di Puncak Jaya. Sebagai perpanjangan Pemerintah Pusat, Ia diberikan tugas untuk menyelesaikan permasalahan ini hingga tuntas.

“Nantinya tim akan bersama-sama dengan pemerintah daerah setempat melakukan mediasi perdamaian. Yang jelas kami semua stehkolder baik dari tokoh masyarakat, adat, agama, pemuda dan pemerintah kampung serta distrik telah mengambil keputusan dan menyatakan berdamai,” paparnya.

Ribka mengimbau agar masyarakat kembali hidup rukun dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Ia juga berterima kasih karenabpermasalahan ini tidak berlanjut terlalu lama dan hanya berlangsung dalam sehari.

“Masyarakat sudah sampaikan ini spontanitas dan mereka sudah hidup rukun dan kembali bersatu. Ini satu hal yang baik yang perlu dipertahankan, apalagi Puncak Jaya merupakan daerah Injil,” tandasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, peristiwa penembakan terhadap tiga warga sipil hingga tewas di Kabupaten Puncak Jaya, membuat daerah itu terjadi kericuhan berupa aksi penyerangan dan pembakaran terhadap sejumlah kendaraan baik milik TNI maupun Polri. Bahkan aksi kekerasan sempat terjadi dan memakan korban luka-luka sejumlah warga yang tidak bersalah.

Pihak Kodam XVII/Cenderawasih melalui pernyataan yang dikeluarkan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan, menyebutkan bahwa ketiga warga yang ditembak hingga tewas merupakan gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Sementara klaim berbeda disampaikan oleh Juru Bicara OPM, Sebby Sambom. Sebby menegaskan bahwa ketiga korban yang tewas tertembak prajurit TNI bukan merupakan anggota dari mereka. Hal yang sama juga disampaikan masyarakat asli Puncak Jaya hingga keluarga korban, bahwa para korban bukan merupakan anggota OPM atau bagian dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang selama ini meresahkan dan menganggu keamanan khususnya di wilayah pegunungan tengah Papua.

Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Sikapi Persoalan di Puncak Jaya, Pemprov Papua Tengah Kirimkan Tim Mediasi

Pos terkait