Sarah Beatrix (Foto:salampapua.com/Acik)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Sarah Beatrix adalah alumni SMP Advent Timika yang saat ini menjadi artis nasional dan membintangi film “Catatan Akhir Sekolah: The Series”.
Si cantik berusia 18 tahun yang merupakan anak bungsu dari pasangan Fankye Simboh (karyawan RPH) dan Ibu Marcia Manueke ini beradu akting bersama beberapa artis muda lainnya yakni Arya Mohan sebagai Javit, Azela Putri sebagai Anggita, Dhirgham sebagai Mario, dan Geraldo Chandra sebagai Robert. Ada pula anak artis Melly Manuhutu, Kaçamelyv Prakaca sebagai Graair.
Sebelum berperan di film Catatan Akhir Sekolah, gadis yang selalu mengaku sebagai anak Timika ini juga telah bermain film bersama artis senior seperti Randy Pangalila di FTV fresh berjudul “Satpam Kalcer Bikin Deg Deg Ser”, juga pernah main FTV bersama Ben Joshua berjudul “Kang Jamu Cantiknya Gak Ada Obeng”.
“Saya sudah ada 10 lebih judul (film), ada yang series dan ada juga yang di FTV di SCTV yang sekali tayang. Iklan sudah ada tiga dan salah satunya iklan produk pewarna rambut. Saat ini saya bergabung di Beehave Entertainment,” ungkap gadis bernama lengkap Elizabeth Sarah Simboh ini.
Saat diwawancara secara eksklusif di Timika, Selasa (10/1/2023), kepada salampapua.com, siswi SMA Advent Salemba, Jakarta Pusat ini mengaku banyak pengalaman saat beradu akting dengan sesama pendatang baru ataupun bersama artis-artis senior seperti Natasha Wilona dan beberapa artis terkenal lainnya.
“Dunia Entertainment itu luar biasa. Banyak hal-hal yang harus dilalui, tapi harus dijalani dengan semangat. Yang Paling menjadi kesulitan yaitu saat berhadapan dengan artis senior. Selain itu harus menghafal skrip dan menyesuaikan logat sesuai peran. Apalagi saya masih kental dengan logat Papua sehingga perlu belajar logat daerah lainnya. Saya bersyukur bertemu artis-artis senior yang sangat baik semuanya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ibu Kandung Sarah, Marcia Manueke mengisahkan bahwa awal-awal ke Jakarta tahun 2021, banyak orang atau netizen yang kontra dan menganggap bahwa Sarah tidak akan bisa bersaing karena di Jakarta banyak yang jauh lebih bisa menjadi artis. Namun hal itu menjadi salah satu motivasi untuk terus menguatkan putri bungsunya tersebut.
Baginya, hujatan sekalipun akan menjadi tidak berarti ketika dilawan dengan perjuangan dan doa.
“Awal-awal, saya sebagai orang tua, saya merasa jengkel juga dengan netizen yang seperti itu. Lama kelamaan hal seperti itu saya jadikan motivasi untuk menguatkan Sarah. Buat saya, ketika anak saya sudah keluar dari Timika, berarti harus benar-benar berjuang supaya ada nama. Sekarang Sarah masih terus belajar dan berjuang,” ujar Marcia.
Ia mengaku, terus meneguhkan hati putrinya itu agar selalu percaya diri tanpa harus mendengar apa komentar orang lain. Komentar buruk orang harus dijadikan tempaan untuk terus berusaha dan membuktikan bahwa kita bisa.
“Jangan jadikan omongan orang-orang itu sesuatu yang membuat kita jatuh, tapi jadikan itu untuk membuat kita berusaha bahwa semua omongan orang itu tidak benar. Untuk menjadi sesuatu itu harus berjuang,” tegasnya.
Wartawan : Acik
Editor : Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More