MIMIKA, Seputarpapua.com | Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mimika I Wayan Suyatna meminta agar seluruh pihak yang melakukan kegiatan di laut (pengiat maritim) memperhatikan informasi cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mimika.
Hal tersebut disampaikannya mengingat cuaca di laut yang kurang kondusif beberapa waktu belakangan.
I Wayan Suyatna mengatakan, terkait imbauan tentang cuaca tersebut sudah sering disampaikan, bahkan dilakukan sebuah rapat yang dihadiri seluruh pihak yang bergerak di bidang kelautan yang ada di Mimika.
“Sesuai dengan apa yang disepakati (dalam rapat) kami sampaikan kepada masyarakat terutama nelayan untuk mengindahkan aturan atau imbauan yang dibuat oleh BMKG, dimana terkadang mengimbau agar mereka juga memperhatikan faktor cuaca,” ujarnya saat ditemui wartawan di Kantornya, Kamis (6/2/2025).
“Kalau ada larangan (imbauan ombak tinggi) yah tidak usah dahulu mencari ikan, tapi masyarakat responnya, itu kan mata pencaharian, kalau tidak mencari gimana? Saya tidak makan (penyampaian itu sering diutarakan nelayan) terutama di perusahaan perikanan itu,” katanya.
I Wayan Suyatna mengaku, imbauan soal memperhatikan cuaca sudah selalu disampaikan, bahkan dalam rapat yang digelar beberapa waktu lalu bersama TNI Angkatan Laut (AL), hal itu kembali ditekankan.
“Tolong untuk pengiat laut, dan maritim, atau bisnis di laut, mohon imbauan itu (dari BMKG) harus selalu diperhatikan, dan ini berlaku bagi kita semua juga,” tuturnya.
I Wayan Suyatna menyebut, keselamatan di laut bukanlah sebuah kebetulan namun harus dipersiapkan juga diperhatikan.
“Saya juga sering sampaikan, ada nomor telepon yang kami sampaikan juga ke mereka para pengiat maritim untuk laporan, mereka semua juga sudah tahu nomor itu,” katanya.
Ia juga menyampaikan agar seluruh pengiat maritim atau kelautan memperhatikan kelengkapan keselamatan, serta kondisi kapal, sebelum menuju ke laut.
“Awal mungkin kapal baru itu lengkap, termasuk radio (dan alat keselamatan lain), lama kelamaan hilang satu, satu, jadi lupa soal keselamatan ini, nah ketika terjadi kecelakaan, bingung mau apa, maka dari itu (alat) komunikasi itu harus dilengkapi,” ungkapnya.
Menurutnya, pengiat maritim sering mengabaikan soal hal tadi karena mereka merasa terbiasa melaut.
“Memang mengabaikan itu, seperti yang saya sampaikan tadi faktornya (merasa) biasa saja, hujan ekstrim juga selamat, kenapa sekarang tidak selamat, percaya diri saja sudah, jalan, akhirnya ada juga kendala (di jalan),” terangnya.
Ditanya tentang soal pemenuhan alat-alat keselamatan sejauh ini, menurut I Wayan Suyatna, para pengiat maritim di Mimika banyak yang belum memenuhinya.
I Wayan Suyatna juga mengeluhkan ketika dilaksanakan rapat koordinasi yang digelar pihaknya dengan TNI AL, para pimpinan perusahaan yang bergerak di bidang maritim tidak banyak yang hadir.
“Dalam rakor ini kita mau bosnya yang datang bukan perwakilan, karena sebagai penentu keputusan, kita rapat itu untuk bertanya apa yang dibutuhkan pengiat maritim, bukan kita sampaikan program,” tegasnya.
Sementara itu dikutip dari BMKG Stasiun Meteorologi Mopah-Merauke, diprediksi tinggi gelombang Perairan Agats – Amamapare atau perairan Mimika bagian Barat pada Kami 6 Februari 2025 adalah sedang, kemudian untuk bagian timur, tinggi gelombang diprediksi rendah, dengan cuaca baik perairan bagian barat dan timur diprakirakan cerah berawan.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : SAR Himbau Perhatikan Informasi dari BMKG, Nelayan: Kalau Tidak Mencari Bagaimana?