Iptu Alfred Wasia
(Foto: SALAM PAPUA/ACIK)SALAM PAPUA (TIMIKA) – Warga Kapiraya, Kabupaten Mimika dan warga Kabupaten Deiyai ricuh gara-gara saling klaim tapal batas.
Kapolsek Mimika Barat, Iptu Alfred Wasia menyampaikan peristiwa itu terjadi pada Bulan Mei lalu, namun ia mendapatkan informasi kejadian itu dari warga baru-baru ini.
“Memang saat kejadian warga tidak laporkan jadi kami tidak ke sana, setelah kejadian bru warga sampaikan ke kami saat itu masyarakat Deiyai yang datang ke Kapiraya maka terjadi kericuhan,” kata Alfred ketika ditemui di Kantor Pelayanan Polres Mimika, di Jalan Cendrawasih, Senin (6/6/2022).
Untuk itu Iptu Alfred mengharapkan ada satu keputusan pasti dari Pemkab Mimika dalam menentukan batas wilayah ini. Hal ini penting dilakukan , sehingga tidak lagi ada lagi saling klaim mengklaim. Sebab, warga Mimika yang ada di sana mengklaim, wilayah mereka sampai di bagian belakang batu meja, tapi kenyataannya, banyak warga Deiyai yang telah masuk dan menetap di titik itu.
“Kami sebagai polisi hanya mengamankan situasi saja,tapi tidak bisa membicarakan peroslan tapal batasnya. Makanya kami berharap supaya ada kepastian dari Pemkab Mimika,” ujarnya.
Selain persoalan itu, secara umum situasi keamanan di Distrik Mimika Barat, Amar dan Kapiraya sangat aman terkendali.
Meskipun ada kasus kekerasan dalam rumah tangga akan tetapi langsung dimediasi, sehingga diselesaikan secara kekeluargaan.
“Intinya di tiga Distrik itu sangat aman terkendali. Tidak ada kejadian-kejadian yang menonjol. Adapun KDRT yang terjadi, tapi kita selesaikan dengan baik-baik secara kekeluargaan,” katanya.
Editor: Yosefina