Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, Drh. Sabelina Fitriani (Foto:salampapua.com/Acik)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinakkeswan) Kabupaten Mimika, Drh. Sabelina Fitriani menyampaikan bahwa realisasi dana otonomi khusus (Otsus) yang dikelola pihaknya di tahun 2022 telah mencapai 100 persen.
Saat ditemui salampapua.com di ruang kerjanya, Sabelina menjelaskan, untuk dana Otsus telah disalurkan berupa bantuan beberapa komoditas seperti ayam buras, babi dan ayam potong.
Penyaluran ayam buras bagi masyarakat pesisir, yaitu di Distrik Amar dan Kapiraya; Ayam petelur dibagikan kepada 10 KK bersamaan dengan pakan dan DOC ayam potong; Bibit babi hanya untuk 50 KK dan hanya 3 KK saja yang di Amar dan Kapiraya, sedangkan yang lainnya tersebar di wilayah kota Timika.
“Yang Otsus itu sudah terealisasi 100 persen. Pokoknya yang namanya Otsus khusus untuk OAP. Untuk beberapa komoditi ini dibagikan sesuai kapasitas kandang,” katanya, Kamis (15/12/2022).
Dijelaskan bahwa pembagian bibit ternak sebagai upaya pemberdayaan peternak khusus orang asli Papua (OAP) dalam pengembangan usaha, juga untuk peningkatan populasi ternak.
“Tiap pembagian itu kita juga ajarkan bagaimana cara mengolah daging, khususnya daging babi,” jelasnya.
Untuk dana alokasi khusus (DAK) dipergunakan untuk pembangunan rumah potong yang ada di Pasar Sentral.
“Rumah potong itu sudah dibangun. Mungkin tahun depan akan dioperasikan,” ungkapnya.
Selain itu, tahun 2022 akan disalurkan bantuan Sapi sebanyak 200 ekor bagi peternak yang ada di wilayah SP5, DP6, SP7 dan SP13 Mimika. Ratusan sapi ini didatangkan dari Kabupaten Merauke. Hal ini pun sesuai dengan kebijakan dari pusat terkait larangan pasokan sapi dari luar guna menghindari penyebaran penyakit mulut dan kuku.
“Sapi-sapi itu sudah datang dari Merauke. Rencananya minggu depan kita distribusikan. Jumlah peternak sapi di Timika diperkirakan mencapai 100, tapi untuk kepemilikan sapinya hanya satu atau dua ekor saja, karena populasi sapi masih tidak terlalu banyak,” tuturnya.
Wartawan : Acik
Editor : Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More