TIMIKA | Pasca kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, pada Sabtu, 12 November 2022, ratusan warga di wilayah itu memilih mengungsi sementara waktu ke kebupaten tetangga Nabire, Minggu (13/11/2022).
Meski begitu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal memastikan situasi di Kabupaten Dogiyai sudah berangsur-angsur pulih.
“Hingga saat ini masih banyak masyarakat kurang lebih sekitar 400an (orang) yang secara bergiliran menunggu truk untuk sementara mengamankan diri di Kabupaten Nabire,” ungkap Kabid Humas dalam keterangannya.
Kini, sebanyak 2 SST personel Polri dari Nabire juga telah tiba di Dogiyai untuk membantu pengamanan hingga kondisi wilayah itu benar-benar pulih dan beraktivitas seperti biasanya.
“Dapat dipastikan bahwa saat ini situasi di Kabupaten Dogiyai berangsur-angsur aman, setelah dilakukan pengamanan yang ketat oleh aparat Kepolisian yang dibantu personel TNI setempat,” katanya.
Pendataan sementara yang dilakukan pihak kepolisan menyebut, sebanyak 13 bangunan yang dibakar massa saat kerusuhan sejak Sabtu sore hingga malam hari.
Bangunan yang dibakar massa terjadi di empat lokasi berbeda, di Jalan Ikebo bawah massa membakar 3 bangunan yang terdiri sekitar 17 petak. Kemudian disekitar sekitar jembatan, massa membakar 2 bangunan letter L yang terdiri sekitar 50 petak.
Selanjutnya di Jalan Trans Nabire-Enarotali, massa membakar 6 bangunan milik Pemerintah Kabupaten Dogiyai terdiri dari Kantor BPKAD, Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Keuangan Daerah, Kantor Inspektorat, Kantor lingkungan Hidup, dan Kantor Dukcapil.
Sementara di Jalan Trans Nabire-Enarotali dekat jembatan, massa membakar 2 bangunan yang terdiri dari 13 petak.
Total sementara jumlah bangunan yang dibakar massa sebanyak 13 unit terdiri dari 80 petak milik warga atau swasta.
Diberitakan sebelumnya, kerusuhan di Kabupaten Dogiyai terjadi pasca kasus kecelakaan yang menewaskan anak kecil berusia sekitar 5 tahun.
Kejadian kecelakaan itu memicu kemarahan warga hingga akhirnya melakukan penganiayaan terhadap sopir dan seorang warga lainnya.
Bahkan, aksi anarkis kemudian dilakukan massa dengan membakar bangunan maupun kendaraan truk serta alat berat.
Sabtu malamnya, kerusuhan kembali pecah. Massa kembali mengamuk dengan membakar sejumlah bangunan milik warga dan Pemerintah setempat. Hal itu lantaran dikabarkan ada seorang warga dari massa yang tertembak meninggal dunia saat aparat menghalau massa.
Aparat gabungan di Dogiyai rencananya akan membentuk tim investigasi mengungkap para pelaku penyebab kerusuhan dan aksi anarkis.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri telah memerintahkan beberapa Pejabat Utama menuju Dogiyai yang dipimpin Dirreskrimum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadhani untuk penanganan masalah yang terjadi.
Korban luka-luka yang sementara dihimpun pihak kepolisian antara lain, Marten Peni Serli, merupakan korban imbas dari kasus laka lantas yang terjadi.
Bripda Muhammad Tahir dan Bripda Wahyudi Eka Ramadhani, anggota Polri yang terluka akibat terkena panah saat menghalau massa.
Noldi Goo, anak kecil tewas dilindas truk yang di kemudikan KM. KM juga mengalami luka-luka akibat penganiayaan oleh warga setempat.
Untuk diketahui, para korban luka dari anggota Kepolisian maupun masyarakat akibat peristiwa ini telah diberangkatkan Minggu pagi menuju Nabire menggunakan pesawat.
Terdapat satu warga atas nama Ikbal yang merupakan penjaga kios diduga hilang dan saat ini dalam pencarian oleh aparat setempat.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Ratusan Warga Dogiyai Mengungsi ke Nabire, Polisi Mendata Ada 13 Bangunan Dibakar