Rapasan Sapu Randanan Pemakaman Sarah Tombi di Parappo Tana Toraja

Matinggoro (Pemotongan Kerbau di Toraja)Matinggoro (Pemotongan Kerbau di Toraja)

UPACARA Rambu Solo adalah prosesi adat pemakaman di Toraja sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi seseorang yang meninggal. Rangkaian ritual adat dalam upacara ini oleh orang Toraja (Aluk Todolo) dipercaya akan mengantar roh ke alam baka.

Rambu Solo memiliki tingkatan dalam upacara adat kematian di Toraja. Upacara tertinggi biasa dikenal ‘Dirapai’ yang masih terbagi lagi dalam tiga tingkatan yaitu Rapasan Dilayu-layu, Rapasan Sundun dan Rapasan Sapu Randanan.

Lazimnya, upacara kematian dengan tingkatan Rapasan Dilayu-layu memiliki standar 12 ekor kerbau dikurbankan, kemudian Rapasan Sundun 24 ekor kerbau, dan Rapasan Sapu Randanan 36 ekor kerbau.

Jenazah Sarah Tombi diturunkian dari rumah adat lalu dibawa ke lumbung yang disebut Ma’popellao Alang, berlangsung di Parappo, Kecamatan Malimbong Balepe’, Tana Toraja, Rabu 23 Juni 2021.

Almh Sarah Tombi – salah seorang bangsawan Toraja dimakamkan melalui upacara adat Rambu Solo’ tingkat tertinggi Rapasan Sapu Randanan, berlangsung di Parappo, Kecamatan Malimbong Balepe’, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, pada 29 Juni 2021.

Sarah Tombi adalah istri Alm S.T Mangesa’ – seorang tokoh yang berasal dari Tongkonan Layuk Sawangan. Mangesa’ yang kematiannya diupacarakan pada 1989 silam, dikenal sebagai pemimpin bijaksana ketika mengemban tugas pemerintahan (Lembang) di wilayahnya.

Ada pun rangkaian prosesi adat kematian ini berlangsung selama berhari-hari. Dimulai dengan membungkus jenazah yang disebut ma’balun menggunakan kain berlapis-lapis juga berisi pakaian. Lapisan terluar dari jenazah berwarna merah dilapisi emas.

Keluarga mengangkat patung yang disebut tau-tau, dibuat menyerupai sosok almarhumah Sarah Tombi, di rumah duka di Parappo, Kamis 24 Juni 2021. Tau-tau biasanya hanya dipakai dalam upacara adat besar yang dilakukan para bangsawan di Toraja. Patung ini akan diletakkan dimana jenazah dimakamkan.

Prosesi menuju puncak acara dimulai dengan ma’popengkalao alang (jenazah diturunkan dari rumah dan dibawa ke lumbung). Sebelum jenazah diturunkan, beberapa ekor kerbau disembelih lebih dulu menandai prosesi tersebut telah berlangsung.

Rante, sebuah lapangan khusus dimana puncak prosesi Rambu Solo berlangsung. Jenazah diarak kesana menggunakan tempat khusus mirip rumah adat Toraja yang ukurannya lebih  kecil. Di sana jenazah akan dinaikan ke Lakkean, tempat khusus menyimpan jenazah.

Prosesi ini disebut Mapasonglo’, iring-iringan kerbau mendahului pengarakan jenazah ke Rante. Di belakang disusul sejumlah anak-anak memegang bendera yang disebut Layo, jumlahnya menandakan berapa banyak kerbau dikorban dalam upacara tersebut.

Rombongan kerbau dalam rangkaian Mapasonglo. Urutan kerbau sesuai tingkatannya mulai belang dengan harga tertinggi.
Sejumlah orang membawa bendera yang disebut layo, dalam upacara Rambu Solo pemakaman Sarah Tombi, Jumat 25 Juni 2021. Iring-iringan orang membawa Layo dengan gong dalam prosesi Mapasonglo’ ketika jenazah dibawa ke lokasi acara. Jumlah layo menandakan berapa banyak kerbau dikorban dalam upacara kematian tersebut.
Jenazah Sarah Tombi dinaikkan ke Lakkean dalam upacara Rambu Solo di Parappo, Kecamatan Malimbong Balepe’, Tana Toraja, Jumat 25 Juni 2021. Lakkean merupakan tempat khusus menyimpan jenazah yang dibuat lebih tinggi dari seluruh pondok di lokasi acara, tingginya bisa mencapai 10 meter.

Sementara para keluarga yang berduka mengusung sebuah kain merah panjang bisa mencapai 50 meter, diikatkan pada tempat dimana jenazah diletakkan. Mereka mengiringi jenazah sampai di Rante.

Setelah jenazah sudah berada di Lakkean, digelar salah satu prosesi berikutnya yang paling ditunggu-tunggu yaitu adu kerbau. Pasangan kerbau yang akan bertarung diumumkan oleh panitia kemudian dibawa ke arena.

Dua kerbau sedang bertarung sengit dalam upacara adat pemakaman Sarah Tombi di Parappo, Malimbong Balepe’, Tanah Toraja, Sabtu 26 Juni 2021. Adu kerbau menjadi momen paling ditunggu-tunggu yang sekaligus melengkapi rangkaian prosesi adat dalam upacara Rambu Solo di Toraja.
Charles, seorang warga menebas leher seekor kerbau belang dalam upacara Rambu Solo Alm. Sarah Tombi di Parappo, Kecamatan Malimbong Balepe’, Tana Toraja, Senin 28 Juni 2021. Ini disebut Ma’tinggoro Tedong, sebuah tradisi menyembelih kerbau di Toraja yang diakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian khusus.

Hari berikutnya setelah Mapasonglo’ adalah menerima tamu. Ini merupakan puncak acara dimana anak atau cucu dari almarhum/almarhumah menerima tamu masing-masing yang datang membawa tanda ucapan duka mereka seperti ternak babi, kerbau, atau uang.

Hari berikutnya memasuki prosesi pemotongan kerbau. Kerbau dikumpulkan di Rante lalu ditinggoro, proses penyembelihan dengan cara menebas leher kerbau menggunakan parang tajam. Ini dilakukan oleh orang-orang yang punya keahlian khusus.

Keluarga mengarak jenazah Sarah Tombi untuk dimakamkan di Parappo, Kecamatan Malimbong Balepe’, Tana Toraja, Selasa 29 Juni 2021.

Pemakaman ditandai dengan pemotongan kerbau penunggu jenazah yang disebut Tandi Rapasan. Ini merupakan prosesi terakhir setelah seluruh rangkaian ritual adat dalam sebuah upacara Rambu Solo di Toraja. Selain liang batu yang dipahat, jenazah disimpan dalam rumah khusus menyimpan jenazah disebut Patane.

Rangkaian upacara adat di Rante biasanya berlangsung selama tiga hari. Setelah itu barulah dilakukan prosesi pemakaman. Pemakaman ditandai dengan pemotongan kerbau penunggu jenazah yang disebut Tulak Bala atau Tandi Rapasan pada upacara besar.

Artikel ini telah tayang di seputartoraja.com
LINK SUMBER : Rapasan Sapu Randanan Pemakaman Sarah Tombi di Parappo Tana Toraja

 

Pos terkait