Proses pembersihan di area dekat DOZ Stockpile dan area West Gully menggunakan alat berat. Saluran air mulai terkontrol setelah dilakukan pembersihan sejak Minggu (12/2/2023) (Foto:Istimewa)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Curah hujan tinggi di area tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tembagapura, pada Sabtu (11/2/2023), telah mengakibatkan banjir dan longsor di area pabrik pengolahan konsentrat PTFI dan menyebabkan kerusakan infrastruktur di sekitar area pabrik dan jalan tambang.
Akibat peristiwa tersebut, aktivitas penambangan dan pengolahan dihentikan sementara untuk proses pemulihan.
PTFI menggunakan alat berat membuka aliran air yang sempat menutup area jalan Hubertus Haluk MP 74 (Foto:Istimewa)
Pekerjaan pembersihan material juga dilakukan pada malam hari, pada Minggu malam (12/2/2023), PTFI mengerahkan alat berat membersihkan material lumpur yang menutup area jalan di sekitar pabrik pengolahan konsentrat MP 74 (Foto:Istimewa)
Dalam rilis yang diterima salampapua.com, Senin (13/2/2023), Vice President Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati mengatakan, sebanyak 14 orang karyawan yang sempat tertahan di dalam Gedung perkantoran telah dievakuasi dengan aman dan saat ini dalam kondisi sehat serta tidak mengalami cedera.
Katri mengungkapkan bahwa sejak Minggu malam (12/02/2023), PTFI telah melakukan upaya pembersihan di area terdampak, meliputi area pabrik pengolahan konsentrat, conveyor, perkantoran, terowongan west gully, dan jalan tambang.
PTFI juga telah mulai melakukan perbaikan terhadap peralatan tambang dan akses jalan tambang yang mengalami kerusakan.
“Produksi harian PTFI mendekati hampir 5 juta pounds tembaga dan 5.000 ounces emas. Akibat kejadian tersebut, diperkirakan penjualan kuartal pertama 2023 akan lebih rendah dari prediksi yang dikeluarkan pada 25 Januari 2023, sebesar 900 juta pounds tembaga dan 300 ribu ounces emas,” ungkapnya.
VP OH&S PTFI Eman Widijanto memberikan pengarahan kepada crew yang bertugas di lapangan untuk melakukan pembersihan di area MP 74 Distrik Tembagapura (Foto:Istimewa)
Proses pembersihan material lumpur sisa banjir di dalam kantor OB 1 MP 74 Distrik Tembagapura (Foto:Istimewa)
Katri menambahkan, PTFI masih terus melakukan kajian atas dampak dari kejadian ini dan menyiapkan rencana pemulihan untuk melanjutkan operasi.
“Perkiraan awal, aktivitas pabrik pengolahan diharapkan dapat mulai beroperasi kembali pada akhir Februari 2023 diikuti dengan aktivitas penambangan. Namun hal ini dapat berubah sesuai dengan hasil kajian yang telah selesai dilakukan. Tidak ada dampak terhadap rencana jangka panjang PTFI,” ujarnya.
Wartawan/Editor: Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More