SALAM PAPUA (TIMIKA) – PT Freeport Indonesia (PTFI) mengajak seluruh masyarakat Mimika meningkatkan kesadaran melestarikan lingkuangan dan ikut mengambil tindakan positif bagi perlindungan alam dan planet bumi, dengan melaksanakan berbagai kegiatan.
Pihak Divisi Lingkungan PTFI mengajak seluruh karyawan dan komunitas untuk mengambil bagian dalam berbagai agenda yang telah dipersiapkan yakni bersih sungai di Kota Timika, webinar tentang ‘biodiversity di area kerja PTFI’, talkshow eco enzyme, bersih-bersih basecamp cartenz, penanaman mangrove di Muara Ajkwa, pameran lingkungan oleh divisi/departemen, privatisasi dan kontraktor.
Selain itu juga dirangkaikan dengan lomba mewarnai untuk siswa TK dan SD Yayasan Pendidikn Jayawijaya (YPJ) Kuala Kencana dan Tembagapura, lomba TikTok dengan tema lingkungan untuk umum di Timika, Kuala Kencana dan Tembagapura, Lomba video daur ulang plastik bagi karyawan dan keluarga, lomba peragaan busana dengan tema ‘living sustainably in harmony with nature’ untuk kategori umum di Timika, Kuala Kencana dan Tembagapura.
Puncak perayaan hari lingkungan dilaksanakan di Memorial Park, Kuala Kencana pada tanggal 10, 11 dan 12 Juni 2022 dengan pelepasaliaran 30 ekor kupu-kupu, pameran lingkungan oleh divisi atau departemen, privatisasi dan kontraktor.
Saat pembukaan puncak perayaan hari lingkungan hidup sedunia Tahun 2022 yang mengusung tema ‘only one earth’, dengan sub tema ‘living austainably in harmony with nature’ di Memorial Park, Kuala Kencana pada Jumat (10/6/2022), Vice President Enviromental PTFI, Gesang Setiadi menyampaikan PTFI terus menunjukkan komitmennya berpartisipasi dalam kampanye lingkungan, termasuk peringatan hari lingkungan hidup sedunia setiap tanggal 5 Juni.
Executive Vice President Sustainable
Development PTFI, Claus Wamafma
didampingi VP Enviromental
PTFI, Gesang Setyadi saat
pelepasan kupu-kupu.
(Foto: Salam Papua/Acik/Ebet)Ia mengatakan tema dan sub tema yang diangkat tahun ini sangat tepat, karena tahun ini juga memperingati 50 tahun pertama kali dilakukan konfrensi tentang lingkungan hidup di Stockholm, Swedia. “Jadi usia 50 tahun adalah usia yang cukup matang untuk kita sadari bahwa kita harus selalu hidup harmonis dengan alam sekitar kita,” kata Gesang.
Menurutnya, dalam puncak peringatan hari lingkungan hidup kali ini, PTFI pertama kali melakukan aneka kegiatan di tempat terbuka setalah pandemi Covid-19 melanda dunia sejak 2020. “Tentunya kita bersyukur, akhirnya kita bisa melakukan kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Menurut Gesang, Kota Kuala Kencana merupakan satu contoh bahwa manusia bisa hidup harmonis dengan alam. Kota Kuala Kencana ditata dengan sistem moderen, jaringan listrik ditanam di bawah tanah, drainase diatur dengan rapih dan lingkungannya ditutupi oleh hutan yang masih asri.
“Ini contoh yang sangat bagus, kita bisa hidup bersama alam tanpa harus saling mengganggu. Di Kuala Kencana ini tidak dilakukan penebangan sembarang. Jadi seperti inilah yang harus kita tularkan kepada orang lain di luar Kuala Kencana” ujarnya.
Dikatakan dengan peringatan hari lingkungan hidup ini, ingin mengingatkan kembali komunitas yang ada di PTFI supaya bisa merenungkan bahwa manusia merupakan bagian dari alam sehingga harus memberikan kontribusi yang positif bagi alam melalui tindakan-tindakam nyata yang bisa dilakukan.
“Dalam peringatan hari lingkungan ini, panitia menyelenggarakan berbagai kegiatan, baik tanam pohon mangrove, seminar, pameran dan perlombaan-perlombaan. Itu semua dilakukan untuk menyadari supaya kita lebih peduli lagi kepada lingkungan,” katanya.
Sementara itu Direktur dan Executive Vice President Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma menyampaikan bahwa event hari lingkungan hidup ini memberikan semangat baru bagi perusahaan atas situasi yang sulit yaknk pandemi Covid-19 yang masih berjalan sampai saat ini, tetapi dengan diselenggarakannya event ini menunjukan bahwa masyarakat kuat serta sebagai pesan yang tegas terkait spirit, optimisme untuk membuat masa depan yang lebih baik.
PTFI jug ingin menegaskan kembali komitmen dan dukungan bagi pelestarian lingkungan hidup. Ini merupakan isu yang hidup bersama-sama dengan operasi PTFI, yang mana saat ini banyak tuntutan untuk memastikan operasi PTFI bisa memenuhi semua standar yang diminta dunia, salah satunya peroslan lingkungan hidup yang harus menjadi komitmen guna memberikan kontribusi dalam isu pemanasan global.
“Tema besar satu bumi untuk semua. Kita punya isu besar terkait lingkungan hidup. Suka atau tidak suka sebagai perusahaan yang melakukan penambangan di Papua kita juga dihadapkan pada isu-isu terkait dengan lingkungan hidup, pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup. Ini harus menjadi komitmen kita,” ungkapnya.
Selanjutnya, Bupati Mimika yang diwakili Asisten I Setda Mimika, Paulus Dumais dalam sambutanny berharap supaya peringatan hari lingkungan yang diselenggarakan di wilayah Freeport tersebut bisa membawa dampak positif dalam upaya melestarikan alam.
Ia mengatakan menjaga lingkungan hidup dimulai dari dalam diri masing-masing kemudian berlanjut untuk lingkungan sekitar. Salah satu contohnya ialah tidak membuang sampah sembarangan dan penebangan hutan.
“Semoga kegiatan yang dilakukan Freeport ini tidak berhenti sampai di sini, tapi bisa membawa dampak dalam mengubah perilaku manusia untuk mencintai lingkungan,” kata Dumais.
Editor: Yosefina